Lagi Rame!

Tia Sulaksono Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Random writer, suka menulis apapun. Buku solo: Petualangan Warna-Warni (kumpulan cerpen anak), JERAT KELAM (antologi cerpen horor). Dan 17 buku antologi puisi dan cerpen.

Perempuan biasa yang terbuat dari bahan organik tanpa pemanis buatan. Hanya ingin dikenal melalui karyanya. Betina misterius dan keras kepala. Jangan panggil bu, karena bukan ibu-ibu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perayaan Duka

21 Oktober 2024 19:47 Diperbarui: 21 Oktober 2024 19:54 37

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat foto

Desain Canva

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam hening
Menatap sendu penuh rintik
Pada dua orang yang berpesta
Merayakan perpisahan dengan hari
pagi ini

Lampu lampu redup telah mati
Dan mereka satu satu pergi
Tanpa meninggalkan jejak kaki
Langkahku pun akhirnya sendiri

Mengenang yang terkenang, 19 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H