Insomnia merupakan penyakit gangguan pada pola tidur seseorang yang menyebabkan penderitanya sulit untuk tidur, memiliki pola tidur yang tidak teratur, atau tidak cukupnya waktu untuk tidur. Seseorang yang dikatakan memiliki penyakit insomnia jika ia tidak bisa atau sulit memulai untuk tidur.
Dikutip dari hellosehat.com Gangguan tidur sendiri memiliki dua tipe, yaitu tipe primer dan tipe sekunder. Tipe primer menandakan bahwa insomnia sebagai penyakit yang muncul dengan sendirinya tidak terkait dengan kondisi medis apapun. Sementara, Tipe sekunder menandakan sebagai gejala yang muncul akibat adanya kondisi medis lain.
Dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT Dari RS Medistra Jakarta berpendapat pada saat berbincang dengan detik health dan ditulis pada rabu (31/10/2012) mengatakan bahwa, "misal ada orang yang hanya tidur 3 jam tapi bersenang-senang saja maka itu bukan insomnia. Selama ia tidak ada gangguan di siang hari maka itu bukan insomnia.". Para ahli lain menyatakan tidur yang baik adalah tidur yang tepat waktu dan waktu minimal untuk tidur yaitu 7 jam per hari.
Faktor utama seseorang menderita insomnia karena  kebiasaan buruk yang sering dilakukan seperti melakukan sesuatu kegiatan hingga larut malam atau begadang. Seseorang yang hampir setiap harinya melalukan kegiatan di malam hari contohnya: mengerjakan tugas hingga larut malam, bermain smartphone hingga larut malam, atau mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan akan cenderung memiliki kebiasaan untuk tidak tidur  malam atau memiliki pola tidur yang tidak teratur. Bahkan, disaat ia tidak memiliki kegiatan sama sekali. Jika kegiatan ini sering dilakukan maka ia rentan terkena penyakit insomnia.
Di zaman sekarang smartphone merupakan benda yang tidak sulit untuk dijumpai saat ini. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa menggunakan smartphone. Smartphone sendiri merupakan sebuah benda yang memiliki multifungsi bisa sebagai alat komunikasi, sebagai sumber informasi, sebagai alat edukasi dan sebagainya.Â
Namun penggunaan smartphone secara berlebihan dapat menyebabkan dampak buruk bagi penggunanya. Orang yang kecanduan akan smartphone akan sering menghabiskan waktunya untuk bermain smartphone bahkan hingga larut malam. Kebiasaan ini dapat menyebabkan seseorang rentan terkena penyakit insomnia.
Pada awalnya penderita tidak akan merasakan ada hal yang aneh pada dirinya. Namun lama kelamaan penderita akan merasakan sulitnya untuk tidur tepat waktu, karena kebiasaan merka yang selalu tidur larut malam, sulitnya untuk tidur mereka memilih untuk bermain smartphone lagi hingga larut malam. Jika hal ini terus menerus terjadi maka, yang awalnya hanya terkena penyakit insomnia ringan akan berubah ke arah yang lebih parah yaitu  menjadi insomnia berat.
Seseorang yang sudah memasuki tahap  insomnia berat akan lebih banyak mengalami gangguan pada dirinya seperti hal-hal sebagai: pusing kepala saat siang hari, kebiasaan mengantuk pada pagi hari yang menyebabkan penderita tidak bersemangat dalam beraktivitas, sulitnya untuk fokus dan lain sebagainya.
Tak jarang kita temukan persoalan tentang penyakit ini. Seperti cerita yang pernah dialami teman penulis. Cerita ini ,"bermula ketika satu malam  ia (teman penulis) yang tiba-tiba tidak bisa tidur. Tidak tau apa yang menjadi penyebabnya dan ia memaksakan dirinya untuk tidur sesuai waktunya, namun ia tetap tidak bisa tidur di karenakan badan yang masih belum mau beristirahat yang mengakibatkan ia berkhayal sepanjang malam .Â
Sebelumnya ia suka bermain smartphone hingga larut malam. Kebiasaanya bermain smartphone yang  setiap hari ia lakukan inilah yang menjadi menyebabnya. Keseringan untuk tidur telalu malam sehingga kebiasaanya itu membawa penyakit baginya.Â
Dan tak jarang ia mengalami sakit kepala di siang harinya dan mudah mengalami lelah. Ini di sebabkan oleh  kebiasaannya yang sering tidur terlalu larut malam yang menyebabkan ia terkenan penyakit insomnia."