Mohon tunggu...
Tia kustiana
Tia kustiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Basing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Pencegahan Terjadinya Longsor di Desa Pasigitan

24 November 2021   12:15 Diperbarui: 24 November 2021   12:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Upaya untuk mencegah terjadinya tanah longsor di Desa Pasigitan, mahasiswa KKN RDR Angkatan 77 kelompok 55 mengadakan kegiatan penanaman pohon di pinggir jalan desa tersebut. Sabtu, (6/11/2021). Adapun pohon yang ditanam berjumlah 50 dengan rincian pohon trembesi berjumlah 40 batang dan pohon manga berjumlah 10 batang.

Kegiatan menanam pohon tersebut dibantu oleh warga sekitar khusus nya Dusun Krajan,  karena di tempatkan khusus di Dusun Krajan. Bapak Hartoyo selaku kepala desa turut hadir untuk mengawali penanaman pohon tersebut.

"Saya ucapkan terimakasih kepada kelompok KKN Semoga pohon yang diberikan oleh kelompok KKN UIN Walisongo Semarang dapat bermanfaat untuk warga sekitar dan menjadi kenang-kenangan selamanya untuk warga Desa Pasigitan," tutur Hartoyo.

Aditya Putra Setiawan selaku koordinator KKN kelompok 55 menambahkan, penanaman pohon seperti ini sangat penting dilakukan karena bencana alam bisa saja hadir tanpa di duga. "Awal mula kita memberikan pohon trembesi khusus nya karena memang kondisi geografis Desa Pasigitan ini di perbukitan dan rawan longsor maka dengan itu kami memberikan pohon sekaligus menanamnya dengan harapan meminimalisir bencana di desa tersebut," ujarnya.

Hartoyo juga menyampaikan harapannya dari kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh kelompok 55 KKN UIN Walisongo. "Semoga pohon trembesi dan mangga yang ditanam bisa tumbuh subur serta tidak punah, untuk mencegah bencana dikawasan Desa Pasigitan yang lokasinya di area perbukitan. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada kelompok KKN yang selalu membantu warga Pasigitan," ungkapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun