Mohon tunggu...
Thy suryanti
Thy suryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa suka membaca cerita fiksi dan non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sudut Pandang yang Berbeda

4 November 2022   08:13 Diperbarui: 5 November 2022   05:22 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar diatas jika dianalisiskan secara filsafat memiliki arti bahwa semua yang terjadi dalam proses berpikir tergantung siapa yang berpendapat dan dari sudut pandang siapa yang melihat.

Proses berpikir menurut filsafat adalah sebuah proses berpikir kritis dengan melihat beberapa aspek permasalahan kemudian dianalisa sehingga menghasilkan sebuah gagasan. Gagasan yang diperoleh belum tentu akan sama dengan gagasan dari hasil pemikiran orang karena setiap manusia diberi sudut pandang yang berbeda dalam melihat dan berpendapat. Sebagai manusia yang berfilsafat,hendaknya kita selalu bisa berpikir kritis dalam menanggapi segala hal yang terjadi. 

Maka dibutuhkan sebuah ilmu dari hasil pendidikan agar apa yang diucapkan dan dianalisa sesuai dengan apa yang menjadi dasar dari permasalahan yang terjadi apalagi dalam dunia pendidikan nantinya. Akan tetapi,semua yang berpikir belum tentu mereka berfilsafat. Oleh karena itu,hakikat dari Pendidikan dalam filsafat adalah bagaimana seseorang bersungguh-sungguh dalam mendalami tentang bagaimana memperbaiki pendidikan yang ada saat ini.

Sudut pandang berdasarkan objek akan melahirkan sesuatu yang berbeda juga. Kemudian,sebuah ilmu yang berobjek pada filsafat maka menjadi filsafat ilmu pengetahuan dengan tujuan menggali,menyusun,dan mengembangkan keilmuan kefilsafatan tentang pendidikan maka diperlukan pola dan pikiran filsafat pada umumnya yaitu:

1. Pemikiran filsafat yang sistematis
2. Meninjau pemikiran yang bersifat radikal sampai ke akar permasalahan yang ada.
3. Ruang lingkup filsafat yang mencakup universal
4. Pemikiran yang bersifat spekulatif

Dengan demikian,proses suatu pemikiran yang berdasarkan pendidikan akan filsafat mampu menjadi dasar seseorang untuk memikirkan dengan pikiran yang lebib rasional sehingga nantinya bisa memperbaiki pendidikan yang ada di Indonesia saat ini. Dengan demikian,dalam.proses berpendidikan maka diperlukan sebuah pemikiran yang kritis guna menjawab permasalahan tentang ontologi,epistemologi dan aksiologi serta permasalahan filsafat lainya.

Pandangan orang tentang sesuatu bukan lah yang wajib diikuti karena adanya paksaan. Berpikir adalah hak setiap orang dan setiap pandangan atau pendapat hendaknya didengarkan. Begitupun dengan dunia Pendidkan nantinya kita tidak boleh memaksa kehendak siswa untuk membenarkan pendapat kita jika pendapat kita tak punya landasan akan ilmu dan bukan keahlian kita sebagai tenaga pendidik. Sebagai tenaga pendidik hendaknya kita membebaskan mereka semua untuk berpikir dan berpendapat seauai sudut pandang dari arah mana mereka memandang. Oleh karena itu, mempelajari filsafat pendidikan itu sebuah keharusan dari calon tenaga pendidikan karena sekarang kita berada diera digital yang semuanya makin canggih maka kita harus bisa beradaptasi dengan zaman yang terus berkembang.

Masih berbicara sudut pandang yang berbeda setia orang memiliki cara berfikir yng berbeda.Jika orang memiliki pendapat yang berbeda dengan kita,kita tidak boleh menyalahkan apa yang mereka pilih.Dan cara berpikir orang berpendidikan  berbeda terbalik dengan cara berpikir orang yang tidak berpendidikan.
Dengan demikian,jangan pernah menyalahkan pendapat orang lain jika pendapat nya dengan kita berbeda karena semua manusia tidak mempunyai sudut pandang yang sama karena setiap orang punya arah dan dari mana dia melihat

Sekian dan terimakasih
Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun