Mohon tunggu...
thyar 88
thyar 88 Mohon Tunggu... -

salam untuk sebuah cita-cita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makassar, Rating Tertinggi Konflik

20 Juni 2010   09:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:25 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kota daeng makassar adalah salah satu megapolitan yang ada di Indonesia, pembangunan inprastruktur dalam dua tahun terakhir begitu gila-gilaan. mulai dari pembangunan pusat hiburan TRANS Studio, Gedung Celebes Convention centre (CCC) sebagai pusat bisnis, Karebosi Link sebagai pusat pertokoan bawah tanah, gedung Graha Pena sebagai pusat informasi media, Fly over, Bandara Internasional sultan Hasanuddin dan sementara dalam proses pembangunan mega proyek Centre Point of Indonesia (CPI) yang nanntinya akan menjadi salah satu icon baru di Indonesia.

terlepas dari semua kemajuan pembangunan tersebut,  bila di lihat dari perkembangan informasi terkait masalah pemberitaan kota Makassar, ternyata Rating tertinggi pemberitaan kota Makassar bukan berada pada keberhasilan pembangunan tersebut namun terkait masalah pemberitaan Konflik, khususnya konflik antar mahasiswa yang sering berakhir dengan bektrok.

sebuah pengalaman dari penulis ketika berkomunikasi dengan salah satu kawan yang berada di Jawa, menurutnya"bukan makassar kalau aksi demontrasi tidak berakhir dengan caos. disamping aksi demonstrasi yang sering berakhir bentrok, makassar juga tekenal sebagai kota yang paling tinggi ratingnya kalau berbicara konteks tawuran mahasiswa.

ketika kembali mengutik pengalaman dari penulis saat menyambangi sebuah stasion TV dalam rangka melakukan sebuah peliputan kegiatan. dari penjelasan yang diberikan oleh pihat stasion TV tersebut mengatakan bahwa," sangat sulit untuk bisa meliput pemberitaan tersebut karena untuk wilayah makassar pemberitaan untuk kegiatan-kegiatan sosial rating-nya rendah, makassar lebih bisa diterima pengguna media kalau beritanya terkait masalah tawuran atau konflik-konflik". tutur salah seorang karyawan Stasiun TV tersebut.

Entah apa yang menjadi alasan sehingga situasi ini bisa terjadi, padahal bila melihat kondisi kota Makasssar saat ini sudah sangat berkembang. sehingga riskan ketika pemberitaan yang muncul justru hanya terkait maslah konflik. apakah budaya keras orang makassar yang sudah tercap dari sejak dulu atau kah memang kenyataan saat ini bahwa setiap kejadian-kejadian yang terjadi di Makassar adalah sebuah pemberitaan yang begitu langkah sehingga rating-nya tinggi. ataukah hanya dibesar-besarkan, ataukah unsur politik bermain dibalik semua ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun