Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Khawatir Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea? Mari Ukir Solidaritas Perdamaian Dunia!

15 September 2024   20:54 Diperbarui: 15 September 2024   20:57 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Kompas.com - ledakan bom di Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan)(George R. Caron / Charles Retribusi )

Oppenheimer pun menyesal untuk penemuannya itu. Pernah mendengar nama Oppenheimer? Mungkin, bagi sebagian orang, nama tersebut tidak asing lagi. Tapi bagi sebagian orang, mungkin belum pernah mendengarnya.

Oppenheimer adalah fisikawan Amerika Serikat yang turut dalam "Manhattan Project". Proyek ambisius Amerika Serikat untuk mengembangkan bom atom untuk menghancurkan musuhnya pada Perang Dunia II.

Penyesalan Oppenheimer, tepatnya ketika bom atom yang diciptakannya itu telah berdampak pada kehancuran kota Hirosima dan Nagasaki. Belum lagi ratusan ribu orang yang tewas dan terpapar radiasi akibat dari ledakan bom atom tersebut. Sungguh peristiwa yang tragis.

Akibat ledakan bom atom itu memang telah berhasil membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Bahkan mempercepat berakhirnya Perang Dunia II, namun ketakutan terhadap nuklir pun tidak serta berakhir.

Pasca Perang Dunia II, dunia masih terus dihantui dengan perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, tepatnya pada masa Perang Dingin (1945-1991). Padahal, Amerika Serikat dan Uni Soviet tadinya bersahabat di dalam Blok Sekutu semasa Perang Dunia II. Tetapi perbedaan ideologi (liberalis vs komunis) telah membuat mereka berseteru.

Selama hampir lima dekade Perang Dingin, dunia sering sekali dikejutkan dengan berbagai pengembangan dan pengujian senjata nuklir oleh kedua belah pihak. Seperti pada tahun 1952, Amerika melakukan pengujian "superbomb" hidrogen, yang diduga dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat dahsyat.

Uni Soviet pun tidak ketinggalan, juga melakukan berbagai pengembangan dan pengujian senjata nuklir yang berdampak terhadap ketegangan dunia yang terus meningkat.

Bentuk-bentuk persenjataan nuklir yang dikembangkan pun semakin beragam. Ada senjata nuklir berupa rudal jarak pendek, rudal jarak menengah, rudal antar-benua, kapal selam bertenaga nuklir, dan yang lainnya.

Tahun 1991, Perang Dingin pun berakhir, tepatnya sejak keruntuhan Uni Soviet. Ternyata tidak serta merta membuat perkembangan dan pengujian senjata nuklir di dunia berakhir.

Masih ada saja negara di dunia yang terus melakukan perkembangan dan pengujian senjata nuklir. Seolah tidak pernah tersentuh rasa kemanusiaan dengan berbagai tragedi buruk yang diakibatkan ledakan senjata nuklir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun