Mataku berkaca-kaca, menengadah dan memandang gagahnya sang merah putih.
Bibirku tak berhenti mengikuti lantunan lagu kebangsaan dengan lirih.
Sementara dadaku terasa berat, seolah tertindih.
Sejenak pikiranku mengenang para pahlawan yang berjuang dengan gigih, demi sebuah kemerdekaan yang wajib diraih.
Dalam hati, aku haturkan rasa terima kasih.
Mereka telah memilih mengorbankan kepentingan diri dan menjalani hidup yang pedih.
Dan itu semua dilakukan tanpa pamrih.
Tak lupa pula aku bersyukur kepada Tuhan Maha Pengasih.
Karena kemerdekaan ini adalah "Atas berkat Allah" seperti yang dibacakan melalui teks Pembukaan UUD 1945 oleh petugas dengan fasih.
Cikarang, 17 Agustus 2022