Mungkin bagi sebagian orang, tahta, harta dan liburan adalah fokus dan ukuran kepusaannya. Bagaimana dengan Anda?
Saya beda dong, boleh kan?
Masa-masa liburan akhir tahun 2020 ini, saya sedang fokus pada keluarga, karya dan liburan. Ketiga hal tersebut harus seimbang dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.
Kalau saya gambarkan, kira-kira seperti diagram yang saya rancang berikut.
Nah, mengingat liburan begitu penting dalam diagram yang saya rancang di atas, baik itu untuk menjaga keharmonisan keluarga atau menjadi sumber ide dalam karya, maka liburan itu mutlak ada.
Permasalahannya, ini kan masih masa pendemi Covid-19. Bukannya lebih baik di rumah saja daripada berlibur? Betul sekali, kalau liburannya di tempat keramaian, apalagi daerah itu termasuk zone penyebaran covid-19 yang tergolong tinggi.
Nah, sahabat pembaca harus benar-benar bijak dalam hal ini, dan perlu pertimbangan yang mantap. Jangan karena hanya memenuhi keinginan berlibur muncul masalah baru.
Untuk itu, kami sekeluarga pun membuat kesepakatan bersama, yang tentu kami anggap menjadi pilihan bijak. Seperti yang kita ketahui bersama karena masih tingginya kasus covid-19 di negeri ini, maka perlu ekstra kehati-hatian.
Kami pun memutuskan bahwa liburan kali ini tidak harus jauh dan mahal. Walaupun lokasinya dekat dengan rumah dan biaya yang dikeluarkan murah, yang penting bisa dinikmati bersama keluarga. Bukan begitu?
Selain itu, dasar pertimbangan lainnya, harus memenuhi syarat yang kami pegang, yaitu tidak ramai dengan pengunjung dan berada di alam terbuka.