Sesungguhnya negara kita sudah di mulai sejak dulu, sekarang tugas kita untuk merawatnya (Arief Widhiharto)
Begitulah penegasan Arief Widhiharto selaku pembina upacara pagi ini (17/8) di lapangan perumahan Taman Cibiru Lippo Cikarang Kabupaten Bekasi.
Pidato singkat yang di awali dengan rasa syukur atas peringatan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia ke-73 sedang menyampaikan kepada warga bahwa negeri kita tidak lahir begitu saja. Ada proses sejarah yang panjang di baliknya.
Demikian pula dengan semangat para pahlawan dari berbagai daerah seperti Thomas Matulesy, SAM Ratulangi, I Gusti Ngurah Rai, Sisingamagaraja, Sultan Hasanuddin, Pangeran Antasari, dan yang lainnya.
Bahkan hingga dengan kebulatan tekad Hamengkubuwono IX untuk mengajak Yogjakarta untuk mendukung penuh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rentetan sejarah yang begitu panjang, sungguh sesuatu yang tidak terpisahkan dengan keberadaan NKRI saat ini. Bedanya, kalau dulu mereka berjuang secara fisik untuk negeri ini, sekarang kita harus melanjutkan dengan prestasi di berbagai bidang untuk mengisi kemerdekaan bangsa kita.
Kemudian, Arief Widhiharto juga tidak lupa mengajak warga untuk menghargai keragaman. Apalagi keragaman di negeri ini bukan sesuatu yang baru tetapi sudah ada sejak zaman kerajaan dulu.
Tentu hal itu dapat dibuktikan dengan semboyan keragaman yang kita kenal saat ini "Bhineka Tunggal Ika". Semboyan tersebut dapat kita temukan di sebuah kitab yang sudah ada sejak zaman dulu yaitu Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular.
Di akhir pidatonya, Arief Widhiarto pengoleksi buku "History of Java" yang ditulis oleh Raffles ini mengajak warga memaknai tema peringatan HUT RI ke-73 RW 16 kali ini yaitu "Merajut Kembali Ke Indonesiaan Kita".