Seingatku ketika masih kecil, kami begitu antusias menyaksikan berbagai tayangan tentang Asian Games. Kami bahkan bisa ingat nama-nama atlet berprestasi pada waktu itu. Terutama siapa-siapa yang berhasil menyabet medali emas, perak, atau perunggu.
Sangat berbeda dengan 'zaman now'. Banyak anak-anak zaman sekarang kurang tertarik dengan pemberitaan yang berhubungan dengan Asian Games. Sebagai contoh pada hajatan Asian Games sebelumnya. Kog bisa ya?
Saya terkadang berpikir dan membandingkan zaman dulu dengan sekarang.
Apakah karena dulu TVRI sebagai satu-satunya stasiun televisi, dan selalu menayangkan secara langsung pertandingan-demi pertandingan tersebut? Atau, apakah karena kami yang hidup di zaman itu tidak punya pilihan lain, selain TVRI?
Jawabnya bisa jadi ya.
Pertama, sekarang memang sudah banyak pilihan aktivitas anak-anak. Mulai dari main game dan mantengin gadget yang ada ditangan seolah tanpa henti. Kedua, beragamnya jenis tontonan di televisi sehingga ada pilihan lain selain berita olahraga. Ketiga, minimnya televisi swasta yang menayangkan langsung pertandingan-pertandingan dari Asian Games.
Tapi bisa jadi jawabannya tidak.
Mungkin kurangnya sosialisasi, dorongan dan pendampingan dari orangtua dan guru di sekolah. Toh bisa saja orangtua dan guru memanfaatkan sumber informasi lain tentang pemberitaan seputar Asian Games, seperti surat kabar dan internet.
Sesungguhnya menonton perhelatan akbar seperti ini, bukan semata menjadi hiburan, tapi lebih dari itu. Misalnya menyaksikan pertandingan bangsa kita dengan bangsa lain tentu akan menanamkan rasa kebangsaan melalui dukungan terhadap tim kita yang sedang bertanding.
Rasa bangga akan merah putih yang sedang dikibarkan dengan diiringi oleh lagu kebangsaan ketika atlet kita meraih medali emas. Emosional yang meluap saat menyaksikan pertandingan tersebut, tentu akan berbeda dan pastinya meninggalkan jejak di hati.
Nah, sebagai orang yang lebih dewasa, mari kita jadi contoh dalam hal memberi dukungan kepada para atlet kita, menghargai perjuangan dan pengorbanan mereka. Apalagi tahun 2018 ini, negeri kita didaulat menjadi tuan rumah. Tepatnya di Jakarta dan Palembang mulai tanggal 18 Agustus sampai 2 September 2018.