Film action/ film laga merupakan genre utama dalam film yang salah satunya atau beberapa tokohnya terlibat dalam suatu tantangan yang memerlukan kekuatan fisik ataupun kemampuan khusus dalam setiap karakternya. Film action/laga juga merupakan salah satu genre film yang meiliki ciri khas ciri khas yang menawarkan ketegangan, aksi dan efek spesial yang sangat luar biasa yang akan membuat penontonnya akan merasa masuk ke dalam alur tersebut. Berbekal dari alur/jalan cerita yang sangat menarik dan penampilan para aktornya yang bagus, sebagian film action pun juga banyak yang telah berhasil meraih sejumlah penghargaan di ajang bergengsi dan respon masyarakat yang luar biasa.
 Spider-Man atau dalam bagasa indonesia disebut sebagai manusia Laba-laba, merupakan pahlawan yang super fiktif dari Marvel Comics. Spider-Man ini  diciptakan oleh salah satu penulis Stan Lee dan artis Steve Ditko. Tayangan film spiderman yang  pertama muncul pada Amazing Fantasy pada bulan Agustus tahun 1962. Spiderman sendiri merupakan tokoh super hero yang telah menjadi salah satu pahlawan super yang sangat terkenal di dunia, salah satunya di Indonesia. Sebagai karakter unggulan Marvel dan maskot perusahaan, spiderman telah muncul dalam bentuk yang tak terhitung jumlahnya dari media eloktronik hingga media cetak, termasuk beberapa serial televisi animasi dan live-action, sindikasi strip koran komik, dan dalam serangkaian film.
Pada pertengahan bulan desember 2021 tepatnya tanggal 17 Desember 2021 telah mengeluarkan film baru berjudul Spiderman No Way Home. Film ini menjadi karya Spider-Man yang terbaik yang pernah tayang di layar lebar, bahkan dengan adanya film ini tidak berlebihan bila sebagai salah satu film Marvel terbaik. Pada film Spider-Man No Way Home ini karakter utama mencoba menjadi lebih dewasa dengan kisah soal pergulatan batin akan pilihan dalam hidup, menghadapi ketakutannya di masa lalu dan kekhawatiran di masa depan, pembelajaran untuk merelakan, dan menghargai apa yang dimiliki saat ini. Pendewasaan karakter dalam No Way Home tidak hanya hanya mampu dilihat suatu masalah yang dibawa, akan tetapi juga bagaimana perkembangan karakter pada tokoh Peter Parker. Peter yang dibintangi Tom Holland jelas menunjukkan sebuah proses pendewasaan yang menyakitkan namun juga bermakna. Pada tayangan film Spiderman tah hanya tokoh utama dan Peter Parker yang berkembang. Karakter Tom Holland menjadi sorotan pada film no way home ini.
Film Spider-Man No Way Home ini sudah populer di Indonesia sejak film spiderman ini release. Pada saat libur natal film ini menjadi vaforit bagi sebagian orang. film Spiderman ini tak hanya sekedar film action belaka, film ini juga  menanamkan nilai-nilai edukatif lainnya kepada penonton seperti menanggulangi bencana, suka menolong orang, memberantas kejahatan yang ada seperti yang dilakukan oleh Peter atau spiderman. Film spiderman ini juga menggugah penontonnya agar selalu bersifat gigih dalam hidup untuk menempuh apa yang dicita-citakan seperti yang dilakukan tokoh utama.
Film ini sangat memberikan contoh yang baik agar manusia juga selalu bersyukur dan beriman seperti yang dilakukan Paman dan Bibi Peter yang bernama Ben dan May. film spiderman ini sangat  jelas digambarkan sangat bertentangan dengan sifat tokoh antagonisnya. Peter dalam film ini digambarkan  dengan jelas sebagai tokoh yang sangat baik baik yang memenuhi tokoh ideal. Selain memiliki kekuatan super, Peter memiliki pribadi yang baik karena  menggunakan kekuatan supernya itu untuk menolong orang lain. Paman dan bibinya yang selama tinggal dengannya juga menggambarkan karakter pribadi dari keluarga yang baik dan relijius.
Dengan banyaknya peminat dalam film Spiderman No Way Home sangat berkaitan dengan salah satu ciri-ciri budaya populer yaitu durabilitas. Durabilitas sendiri memiliki Sebuah budaya populer akan dilihat berdasarkan ciri durabilitas, yaitu ciri budaya populer yang menunjukkan pandangan tentang pergerakan waktu, dimana pelopor dari budaya populer yang dapat mempertahankan diri dengan karakteristik maupun keunikan yang melekat kuat, sehingga akan terjadi ketahanan suatu budaya agar terus berkembang di masyarakat, meskipun sudah lama berjalan salah satunya fillm spiderman.
Sumber:
Storey, John. 2003. Teori Budaya dan Budaya Pop. Penyunting bahasa Indonesia Dede Nurdin. Yogyakarta: Qalam. Thompson, John B. 2003. Analisis Ideologi Kritik Wacana Ideologi-ideologi Dunia. Yogyakarta: IRCiSoD.
Novarina, Arie. 2007. "Spiderman 3 Ungkap Sisi Hitam Sang LabaLaba Merah," Antara News. Edisi 26 April 2007.
Raimi, Sam. 2002. Spider-Man (film). Hollywood: Columbia Pictures. Said, Edward W. 1994. Orientalisme, terj. Asep Hikmat. Bandung: Penerbit Pustaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H