Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

KAHMI Meneropong Pilkada DKI dari Malaysia

9 April 2017   13:53 Diperbarui: 9 April 2017   21:30 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Indonesia di Malaysia aktif membahas pilkada DKI Jakarta.Bahkan orang Malaysia pun demikian memberikan perhatian tersendiri tentangeuphoria pilkada DKI Jakarta. PM Malaysia Najib Razak secara resmi saatMuktamar Agung partai UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) menyebut-nyebutPilkada DKI. Rekan saya di sebuah kantor berita Malaysia juga menjago-jagokansalah satu calon gubernur DKI yang cukup fenomenal. Sopir taksi dan penjualbuah juga demikian suka iseng bertanya tentang sosok Ahok dan Anies.

Mengapa sedemikian menariknya Pilkada DKI Jakarta ini?

Sabtu(8/4) kemarin, Ketua Panitia yang juga Sekretaris KAHMI Malaysia Darma BaktiKalbar, M.Si mengajak saya ke acara silaturrahmi dan diskusi yang bertema "PilkadaRasa Pilpres" yang dihelat jantung kota Kuala Lumpur oleh KorpAlumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia(KNPI) cabang Malaysia.

"Iniacara  kumpul-kumpul santai--ngopi sore--sambil sharing pandangantentang isu di tanah air," ujar Armansyah Harahap, M.Pd., Wakil KetuaKAHMI Malaysia dalam sambutanya mewakili ketua KAHMI yang kebetulan menjadipemateri diskusi.

Dalamdiskusi yang didisain sesantai mungkin itu, panitia menghadirkan tokohmasyarakat Indonesia di Malaysia seperti Ketua Muhammadiyah Cabang Malaysia Dr.Arifin Ismail M.A., Wakil Ketua NU Cabang Malaysia Cholis Waidi Salaman Lc,Akademisi dan pengamat politik internasional dari Universiti Malaya Dr. LilyYulyadi Arnakim, dan Ketua Umum MP KAHMI Malaysia Mr. Kunrat Wirasubrata, MBAdari Islamic Development Bank.

Sayamelihat, Indonesia sangat strategis bagi ASEAN. Apalagi bagi Malaysia yangmasyarakatnya memiliki bebrapa kesamaan latar belakang. Isu politik, ekonomidan sosial budaya merupakan satu hal yang sangat mewarnai hubungan bilateralIndonesia-Malaysia. Hubungan itu terjadi secara resmi 60 tahun yang lalumelalui hubungan diplmatik. Dan tentu jauh ratusan tahun sebelumnya dalam skalamobilitas dan akulturasi budaya masyarakatnya.

Dr.Lily Yulyadi Arnakim dalam diskusi tersebut mengatakan tentang hubungan Indonesia-Malaysiayang sangat dinamis dan saling mempengaruhi. Malaysia sangat ingin mengetahuisekecil apapun yang terjadi di Indonesia. Pada saat yang sama, Indonesia jugamenganggap pentingnya peran Malaysia khususnya hubungan antar masyarakat keduanegara yang bertetangga ini.

Diskusiringan itu diselenggarakan untuk memberi muatan ilmiah acara milad setahunKAHMI cabang Malaysia. Semoga bermanfaat untuk negara dan masyarakat Indonesiayang lebih dinamis.***

kahmimalaysiamilad-58e9da1176977335167e5534.jpg
kahmimalaysiamilad-58e9da1176977335167e5534.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun