SAAT mengambil mata kuliah “Negara-Negara Asia Tengara dan Permasalahannya” belasan tahun silam, saya simpulkan bahwa Brunei akan mengalami masalah serius terkait Sumber Daya Manusia (SDM). Pasalnya, remaja di sana cenderung tidak giat mengejar kemajuan pendidikan.
Semua itu karena kondisi ekonomi negara yang kaya minyak itu cukup terjamin. Brunei menempati urutan nomor dua setelah Singapura pendapatan per kapita negara-negara ASEAN. Ekonomi penduduknya di atas garis rata-rata. Orang miskin atau pengangguran disantuni, demikian juga warga emas yang berusia 50 tahun sudah pasti mendapat perlakukan khusus dari pemerintah.
**
Waktu saya di Bandar Seri Begawan, kesana kemari berjalan kaki supaya banyak hal yang dapat saya amati. Sering sekali saya temukan iklan “Job Vacancy” yang ditempel di depan kantor atau pertokoan. Lowongan kerja kantoran seperti di kantor Pos Brunei juga menerima pekerja asing. Apalagi sektor jasa restoran, cleaning service, security, warung internet dan sebagainya rata-rata pekerjanya dari negara lain. Penjaga kedaulatan negaranya saja adalah tentara upahan Gurkha.
Saya fikir di perkantoran milik pemerintah setempat hanya untuk warga negaranya sendiri. Ternyata bisa menerima warga negara lain tetapi tentu di posisi-posisi fungsional—bukan struktural.
Menurut saya, untuk bekerja di Brunei cukup gampang. Teman saya, Sami’un WNI asal Lombok yang baru saja saya kenal di Masjid Sultan Omar Ali Saefuddin bertanya tujuan saya ke Brunei. Kalau untuk bekerja, dia bisa bantu bertemu bosnya dan yakin bisa!
Dia mengajak saya kerja bangunan dan bosnya bisa langsung menguruskan izin kerja ke imigrasi Brunei Darussalam.
Ketika saya ke warnet juga demikian, penjaga warnet asal Bogor juga mengatakan gampang mendapat pekerjaan di Brunei karena warga setempat tidak mau bekerja selain di kantoran. Bahkan di kantor-kantor swasta banyak karyawan dari warga negara lain.
**
Apapun itu, saya sarankan agar jangan langsung berangkat ke luar negeri tanpa kejelasan. Sebaiknya konsultasi dulu ke Depnaker dan BNP2TKI agar segalanya aman dan terjamin.
Pastikan bekerja di luar negeri dengan izin kerja yang sah. Hindari berhubungan dengan calo dan bekerja secara ilegal.***