Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Bijak Menghadapi Mahalnya UKT Kampus

1 Februari 2024   08:17 Diperbarui: 3 Februari 2024   11:51 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://malaysia.images

KULIAH di dalam negeri mahal, di luar negeri tentu lebih mahal. Naiknya Uang Kuliah Tunggal (UKT), akan mengancam para calon mahasiswa yang ingin kuliah, sekaligus mengancam banyaknya mahasiswa on going yang akan putus kuliah.

Banyak solusi yang bisa diberlakukan, mulai dari tinggat rendah, yakni diri sendiri dengan cara kerja part time, pihak kampus memberikan besiswa dari dana usaha kampus, pihak swasta yang digandeng kampus, hingga peran negara melalui pemerataan beasiswa kepada mereka yang kurang mampu dan juga berprestasi.

di sini penulis hanya ingin menekankan masalah bagaimana mensikapi UKT tanpa mengharapkan belas kasihan pihak lain. Diri kitalah yang harus siap bekerja. Alasannya, bahwa setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidup, dan masalah dimaksud sangat beragam, berbeda setiap orang.

Bekerja sambil kuliah, memang saya alami sendiri selama kuliah di luar negeri tanpa beasiswa negara dan juga keluarga. Pengalaman yang benar-benar murni hasil jerih payah sendiri, bekerja sambilan di sela-sela waktu kuliah.

Berikut tujuh hal yang pernah saya siasati untuk membiayai perkuliahan selama belajar, sbb:

Pertama, menjadi research assistance di kampus. Kita bisa memohon kepada dosen supervisor kita di kampus untuk menjadi pembantu penelitian yang dijalankan. Biasanya kita akan digaji bulanan atau sekaligus per proyek penelitian.

Kedua, bekerja part time di kampus atau di luar kampus. Di dalam kampus selalu ada restoran, kedai photo copy, dan lain sebagainya yang bisa kita melamar demi bisa mendapatkan uang saku.

Ketiga, bekerja part time di luar kampus. Hal ini bisa melamar menjadi pelayan restoran, event organizer, waiters di acara pesta perkawinan, dll.

Keempat, menjadi guru private. Ini yang lama saya geluti, karena menurut saya lebih enak bisa atur jadwal mengajar ke rumah-rumah. Kita bisa mengajar mengaji, pelajaran umum yang kita kuasai, musik, dll.

Kelima, menjadi penjaga masjid. Bagi mahasiswa muslim, untuk masjid-masjid tertentu, biasanya kita akan digaji, karena kita akan bekerja memberishkan masjid, menjaga keamanan masjid, mengurus hal-hal lain terkait ta'mir masjid. Setidaknya kita sudah tidak perlu memikirkan uang kosan, karena kita mendapat tenpat tinggal gratis di lingkungan masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun