Perubahan itu identik ke arah kemajuan yang ditandai dengan inovasi dan kreativitas manusia dalam segala bidang. Demikian juga halnya sistem pembelajaran di lingkungan sekolah atau bahkan pembelajaran informal di rumah dan tengah-tengah masyarakat, dituntut untuk selalu berubah ke arah yang lebih inovatif.
Era disrupsi ditandai dengan digitalisasi tatanan hidup sosial manusia, terutama ekonomi. Namun demikian, pendidikan dan sosial budaya serta politik juga semuanya sudah menggunakan sistem digital. Sebut saja e-book, e-journal, pembelajaran jarak jauh, e-pay, cashless, tv digital, tv cable, dan lain sebagainya.
Digitalisasi yang paling mencengangkan dalam dunia pendidikan adalah metaverse, dimana suatu saat, kelas kuliah, rapat, konsultasi guru-murid, perpustakaan, dan lain sebagainya akan dikendalikan dalam konsep metaverse tersebut.
Kegiatan pembelajaran digital menuntut semua pihak, yakni guru dan siswa atau dosen dan mahasiswa terlibat aktif dalam segala hal, sehingga tercipta interaksi yang dinamis.
***
Semua hal di atas tentu sangat menarik, karena fektif dan efesien. Murah meriah dan praktis. Kita pasti menginginkan untuk berada dalam kondisi yang nyaman dalam belajar.
Namun demikian, bukan berarti pembelajaran konvensional akan serta merta tidak bagus dan tidak menarik lalu kemudian kita tinggalkan begitu saja, karena cara konvensional itu juga yang telah melahirkan pemimpin besar bangsa kita dan juga negara-negara lain.
Mengapa saya kata demikian? Karena kita selalu bilang bahwa sistem pendidikan atau pembelajara lama, adalah sistem konvensional yang tidak sebagus sistem pendidikan modern.
Hal utama yang menandakan sistem konvensional adalah pembelajaran yang terpusat pada guru. Cara pembelajarannya mengandalkan ceramah dan instruksi. Sementara pembelajaran modern, kegiatan pembelajaran terpusat pada siswa, dimana sistem pembelajarannya problem solving.
Digambarkan dalam pembelajaran konvensional, guru sering mememerintah murid untuk mengerjakan ini dan itu. Kegiatan tiap hari guru akan berceramah dan setelah itu kegiatan menyalin isi buku ke buku catatan siswa. Apabila tidak dikerjakan, maka akan ada hukuman fisik.Â