Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generalisasi dalam Penelitian Sosial

18 Juli 2022   07:30 Diperbarui: 18 Juli 2022   07:37 4172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Insidepontianak.com

KONSEP generalisasi akan pasti ada dalam melakukan penelitian ilmiah, baik metode penelitian kualitatif mapun metode penelitian kuantitatif. Generalisasi dilihat sebagai sebuah tindakan penalaran untuk menarik kesimpulan baik secara induktif atau deduktif sebagai hasil pengamatan dan penelitian terhadap sebuah permasalahan.

Generalisasi sangat biasa dalam penelitian kuantitatif, tetapi sedikit kontroversi bagi kelompok aliran kualitatif. Namun demikian, bukan berarti tidak terjadi sama sekali pola generalisasi dalam penelitian kualitatif karena sangat tidak mungkin mencapai kesimpulan penelitian pada populasi yang luas tanpa menggunakan sampel. 

Alasan aliran kualitatif juga kuat karena tujuan kualitatif dalam melihat sebuah kasus, bukan untuk generalisasi semata, tetapi memberikan pengertian kontekstual terhadap setiap masaah yang diteliti.

Sikap generalisasi hasil penelitian adalah hal yang tidak bisa dielakkan oleh siapa saja dalam melakukan penelitian yang menggunakan simtem sampel Ketika melihat populasi besar, baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Hanya saja terdapat perbedaan penekanan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif dalam melihat fakta yang ada untuk ditarik hasil sebagai kesimpulan atas permasalahan yang diteliti.

Generalisasi dalam penelitian studi kasus, baik dalam konteks tunggal maupun ganda, dibuat untuk teori, bukan populasi. Hal inilah yang ditekankan dalam kebanyakan penelitian model studi kasus, karena memang bertujuan untuk menetapkan parameter-parameter yang bisa diterapkan dalam berbagai bentuk penelitian.

Metodologi penelitian tampil dengan cara masing-masing dan kelebihan tersendiri, sehingga tidak bisa dikatakan salah satu metodologi penelitian tersebut yang lebih unggul dari yang lain. Demikian juga bahwa kedua metodologi penelitian tersebut mendapat kritik dengan alasan-alasan yang kuat.

KL: 17072022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun