Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pudarnya Kilauan "Mutiara Laut Hindi"

10 Juli 2022   18:41 Diperbarui: 10 Juli 2022   21:17 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SRI LANGKA, sebuah negara di Asia Selatan yang kini sedang mengalami krisis terparah sepanjang sejarahnya. Krisis ekonomi dan politik yang menyeret presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe tersebut, membuat negara yang dijuluki "Mutiara Laut Hindi" itu terancam menjadi negara gagal.  

Akibatnya salah urus dan korupsi, hutang luar negeri Sri Langka melambung tinggi. Pada akhir tahun 2021, hutangnya tercatat US$ 50,72 miliar. Jangankan untuk bisa membayar cicilannya, bunga hutang saja tidak mampu ditunaikan. Situasi ini membawa Sri langka ke ambang kebangkrutan.

Kabar terbaru, presiden Gotabaya Rajapaksa diberitakan melarikan diri sebelum para demonstran menyerbu kediamannya, Sabtu (9/7/2022). Sejak menyeruak krisis ini, masyarakat sudah menyuarakan ketidakpuasan dan menuntut Presiden Rajapaksa mundur dari jabatan yang dijabatnya sejak 2019.

Selama ini pemerintahan Sri Lanka berjalan terseok-seok, bertahan dalam krisis. Bahan makanan dan bahan bakar sangat minim, sehingga terjadi pemadaman listrik yang lama. Masalah ekonomi berbuntut inflasi yang tinggi dan tidak mampu mengimpor barang-barang vital kebutuhan 22 juta masyarakatnya.

Dok. CNN Indonesia
Dok. CNN Indonesia

Sehari-hari di semua stasiun bahan bakar dan gas tampak antrian panjang. Bahkan mereka menunggu sesutu yang tidak jelas. Yang jelas hanyalah keinginan mereka agar presiden segera mundur. PM Ranil Wickremesinghe memperkirakan krisis ekonomi ini akan berlanjut hingga 2023 mendatang.

Merespon kondisi terkini, Perdana Menteri Sri langka juga bersedia mundur untuk memberikan jalan pembentukan pemerintahan baru yang terdidi dari multi partai politik.

Sementara itu, presiden Rajapaksa menyampaikan kesediaannya untuk mundur kepada parlemen. Rencananya akan mengadakan serah terima kekuasaan pada hari Rabu, 13 Juli 2022 secara damai. 

Hari ini, 10 Juli 2022, para demostran menerobos masuk ke istana Presiden dan kediaman resmi Perdana Menteri Sri Langka. Saat kejadian, sang presiden dan perdana menteri tidak berada di tempat. Berbagai media memberitakan tingkah demostran di dalam istana dan kediaman resmi perdana menteri. Ada yang duduk santai, berenang, memakai fasilitas gym.

Kalau kita membaca perekonomian Sri Langka dua tahun lalu, World Bank merilis PDB tertinggi ke-4 di antara negara-negara Asia Selatan, mentasi Nepal, Afganistan, Maladewa dan Bhutan. Salah urus dan perilaku korupsi para ahli politik dan petinggi negaranya, menjadi faktor utama memudarnya kilauan "Mutiara Laut Hindi."[]

Sekadar berbagi.

KL: 10072022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun