Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Penantian Panjang Indonesia dan Malaysia di Ajang Piala Asia

18 Juni 2022   11:53 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:59 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia dan Malaysia serta masyarakat dua negara bertetangga ini pasti sedang gembira. Dimana-mana, timnas Indonesia dan Malaysia menjadi buah bibir yang hangat dibincangkan dari kedai kopi hingga istana negara. Maklum anak buah Shin Tae-yong (pelatih timnas Indonesia) dan Kim Pan-gon (pelatih timnas Malaysia) baru saja sukses melakukan tugas berat, yakni menembus benteng untuk lolos ke Piala Asia 2023. 

Indonesia resmi dinyatakan lolos laga kualifikasi Piala Asia 2023 setelah menundukkan Timnas Nepal 7-0 di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait, Rabu (15/6/2022). Kemenangan spektakuler ini sekaligus mengakhiri penantian 15 tahun lolos kualifikasi Piala Asia.

Stadion megah yang dibangun pada tahun 2004 yang memiliki kapasitas 66 ribu penonton, termasuk tempat VVIP, kelas bisnis, jurnalis, dan penyandang disabilitas itu, menjadi saksi ketangguhan Timnas Indonesia yang mampu menundukkan Timnas Nepal asuhan Abdullah Al Mutairi.

Sehari sebelumnya, Selasa (14/6/2022), Timnas negara jiran kita Malaysia telah terlebih dahulu merasakan kegembiraan itu setelah berhasil menggasak Timnas Bangladesh 4-1 di laga pamungkas grup E kualifikasi piala Asia 2023. Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur menjadi saksi kegembiraan pemain dan suporter Timnas Malaysia merayakan penantian sejak 42 tahun silam. 

Dok. BolaSport.com
Dok. BolaSport.com

Berdasarkan pemberitaan media Malaysia, bahwa hampir semua mantan pemain Timnas Malaysia yang menang di laga kualifikasi Piala Asia 42 tahun silam, turut hadir bersama Perdana Menteri Ismail Shabri Yaakob dan para VVIP Malaysia lainnya. Beberapa di antara mereka tidak hadir karena uzur dan bahkan telah meninggal dunia.

Dalam permainan pasti ada menang-kalah. Suporter yang gembira dan sedih. Pihak yang menang akan melupakan kesalahan-kesalahan yang pernah ada, sementara pihak yang kalah pasti ada saja yang dipersalahkan atau dilihat tidak benar untuk goreng menjadi isu untuk digeleindingkan kepada publik. Semua itu lumrah, ada yang puas ada yang kecewa, karena semuanya ingin menang.

Yang terpenting bagi Timnas Indonesia dan Malaysia adalah jangan cepat bangga apalagi lupa diri dengan pujian dan sanjungan, karena perjuangan belum usai. Perjuangan masih panjang dan bahkan semakin berat, karena akan berlaga dengan tim jawara di grup masing-masing. Sebaliknya mental harus terus dijaga dengan baik, jangan sampai down bila ada cemooh dari pihak-pihak yang kecewa atau tidak senang dengan prestasi ini.

Pada Piala Asia 2023, empat negara kawasan Asia Tenggara, yakni: Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam akan mewarnai laga bergengsi di padang rumput bersama 20 negara hebat di benua Asia lainnya, seperti: Yordania, Palestina, Uzbekistan, India, Bahrain, Tajikistan, Kirgizstan, Hong Kong, Australia, Jepang, Iran, Irak, Korea Selatan, Libanon, Oman, China, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Suriah.
 
Kegembiraan dan kesyukuran ini tentu merupakan ujian berat untuk tampil di laga penentu juara nanti. Selama Timnas kita bisa fokus dan konsisten serta disiplin, bukan tidak mungkin juara piala Asia 2023 akan jatuh ke pangkuan negara di Asia Tenggara. 

Kira-kira mampukah Timnas Indonesia dan Malaysia mencatat sejarah mencapai final Piala Asia 2023?

Salam bahagia semuanya.

KL: 18062022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun