KEHEBATAN sastra bangsa-bangsa besar, seperti Arab, Yunani Kuno, Mesir, Tionghoa, dan lainnya, telah mempengaruhi kemajuan literasi dan peradaban masyarakatnya. Bahkan kebudayaan fisik seperti bangunan, tidak lari jauh dari perkembangan sastra sebuah bangsa. Dari hal ini dapat dipahami bahwa bahasa merupakan media yang ampuh dalam memajukan sebuah kebudayaan, terutama seni dan sastra.Â
Di Indonesia, bahasa Melayu telah mendominasi perkembangan sastra, maka kita kenal karya-karya sastrawan besar dari kerajaan Melayu-Riau yang menyampaikan situasi masyarakat saat itu lewat karya sastra. Munculnya linguistic-turn sebagai upaya membangun pemahaman tentang bahasa dimana saat itu, manusia mulai menyelidiki arti bahasa, kognisi, dan hubungan realitas penggunannya antara satu sama lain.
Budaya merupakan cara berperilaku hidup manusian yang telah terlembagakan. Budaya merupakan bentuk pengembangan dari kebiasaan. Edward B. Taylor, memberikan definisi kebudayaan sebagai bentuk kompleks keseluruhan tatanan hidup manusia yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, serta lain-lain kecakapan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.Â
Definisi kebudayaan yang erat kaitannya dengan bahasa sebagaimana dikemukakan EB Taylor tersebut, juga banyak diberikan oleh para akademisi Indonesia, seperti Koentjaraningrat, yaitu: Â Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
Kebudayaan sebuah masyarakat, hadir dalam wujud konkret dan abstrak atau bahkan dibedakan konsep kenkretnya gagasan yang telah tertuang bentuk tulisan dan gagasan yang telah tertuang dalam bentuk kenampakan fisik (alam). Kebudayaan abstrak sesuatu yang ada dalam fikiran manusia yang tidak bisa diraba, bisa berupa ide, gagasan, pemahaman nilai-nilai, ketentuan norma/peraturan atau segala hal yang tidak dituangkan dalam bentuk tulisan.Â
Konsep kebudayaan konkret wujudnya berpola dari tindakan dan kegiatan manusia dalam bermasyarakat yang terbentuk dari pola abstrak. Contoh: gotong-royong terlaksana dari ide dan gagasan untuk bekerjasama, wayang, tarian, dll. Kalau wujud kebudayaan fisik sudah sangat jelas dan gampang dimengerti, yakni kesemua yang nampak dalam bentuk kenampakan fisik berupa hasil dari kreasi dan inovasi kelompok masyarakat yang menggambarkan kehidupan mereka.
Bahasa menjadi salah satu kunci perkembangan sebuah budaya masyarakat, bahasa sebenarnya bukan saja mempengaruhi pemikiran sebuah kelompok masyarakat atau sebaliknya merupakan gambaran pemikiran sebuah kelompok masyarakat, tetapi bahasa juga merupakan gambaran karakter sebuah kelompok masyarakat.Â
Maka dari itu, bahasa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembahasan budaya sebuah masyarakat. Contohnya, kelompok masyarakat yang karakter sehari-harinya keras, dapat dilihat dari logat pertuturannya bernada keras  juga. Demikian juga dengan kelompok masyarakat yang budaya hidupnya keras, maka dialek pertuturannya juga cenderung atau bernada tinggi dan demikian sebaliknya.[]
Semoga bermanfaat.
KL: 17052022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H