Manusia akan senantiasa belajar sepanjang hayat, di zaman kanak-kanak, alam persekolahan, ketika bekerja dan setelah pensiun. Manusia perlu proses sosialisasi dari orang di sekelilingnya, baik secara formal maupun nonformal.
Dalam dunia kerja, seorang karyawab akan belajar  dari atasan dan juga dengan sesama karyawan  konsep melalui proses pelatihan. Hal ini dikenal dalam dua bentuk, yakni konsep on job training berupa program pelatihan yang dilakukan selama bekerja yang terdiri dari kegiatan mentoring, mekanisme rotasi kerja, dan pendampingan atau asistensi dan  konsep of the job training atau kegiatan yang di lakukan secara khsusus di luar waktu kerja.
Upaya sebuah perusahaan atau instansi/perusahaan dalam memberikan keterampilan kerja kepada staf/karyawan baru. Tujuannya tak lain untuk memberikan bekal kerja kepada karyawan supaya sesuai dengan harapan perusahaan. Program pelatihan karyawan juga harus diadakan secara rutin bagi karyawan lama untuk penyesuaan keterampilan kerja dengan kebutuhan kerja yang senantiasa berkembang.
Oleh karena itu, konsep-konsep pelatihan mengandungi unsur-unsur analisis kebutuhan, merancang instruksi, konsep validasi, penerapan keterampilan kerja, dan evaluasi. Unsur-unsur tersebut harus dipahami dengan baik oleh semua karyawan baik baru maupun lama.
Pengembangan SDM dalam kontek kerangka kerja  yang bertujuan membantu karyawan mengembangkan kemampuan kerjanya, baik aspek pengetahuan maupun keterampilan personal serta organisasi. Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk usaha mempersiapkan bekal dan kepribadian serta keterampilan kerja karyawan.
Dalam sebuah organisasi yang memiliki struktur kerja yang jelas, pelatihan itu sangat penting, bukan saja bagi karyawan tetapi juga manajer. Hal ini penting sekali karena merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tujuannya supaya ada keterikatan yang kuat serta kesamaan visi dan misi kerja yang sejalan dalam mencapai tujuan bersama sehingga semau komponen dalam organisasi berfungsi secara efektif.
Akan fektifnya sebuah organisasi apabila sudah berhasil menjembatani unsur majer dan anggota. Dalam hal ini bisa juga antara individu dengan organisasi yang mengedepankan efesiensi organisasi berdasarkan sumber daya yang ada.
Untuk itu, metode pelaksanaan pelatihan bagi karyawan operasional yang tepat adalah metode workshop atau pelatihan keterampilan kerja yang berdasarkan analisa tingkat keperluan, mengingat sering sekali sebuah institusi atau karyawan yang mengadakan pelatihan hanya sebatas meaksanakan program kerja saja atau kata alinnya lain yang diperlukan oleh karyawan lain pula materi yang disuguhkan dalam pelatihan.
Menurut hemat saya, metode pelatihan langsung di tempat kerja dengan cara memberikan contoh kerja yang dilakukan oleh atasan kepada karyawan. Dalam berbagai catatan disebutkan bahwa contoh yang baik yang diperoleh oleh bawahan/karyawan lebih feketif berbanding kegiatan pelatihan klasikal atau workshop sekalipun.
Pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dinilai sangat penting diberikan secara berkala, karena akan bermanfaat bagi karyawan dalam menunjang daya saing perusahaan melalui peningkatan produktivitas.[]
