Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tradisi Lama Kunjungan Kenegaraan Perdana Para PM Malaysia

5 Februari 2021   12:50 Diperbarui: 5 Februari 2021   19:34 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. Balipost.com)

Bisa dikatakan semua Perdana Menteri (PM) Malaysia melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Indonesia. Hal ini seolah-olah sudah menjadi tradisi yang berlangsung turun temurun. Bisa juga dikatakan kebetulan, namun itulah faktanya.

Tradisi baik tersebut, telah dilakukan oleh pemimpin Malaysia sebelumnya, yakni Mahathir Mohamed, Abdullah Ahmad Badawi, dan Najib Razak. Saya tidak mendapatkan info tekait negara pertama yang dikunjungi oleh perdana menteri Tunku Abdul Rahman, Tun Abdul Razak, dan Tun Hussein Onn.

Muhyiddin Yassin merupakan PM ke-8 Malaysia yang dilantik pada Maret 2020 lalu, juga menyambung tradisi para pendahulunya, melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Indonesia pada tanggal 4-5 Februari 2021. Muhyiddin Yassin menjabat sebagai perdana menteri menggantikan pendahulunya Mahathir Mohamed.

***

Sebenarnya bukan pemimpin Malaysia saja yang melakukan kunjungan kenegaraan perdana seperti itu, sebaliknya para presiden Indonesia juga melakukan hal yang sama, setelah dilantik akan melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Malaysia. Hal ini dilakukan oleh Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Tradisi kunjungan kenegaraan perdana yang dilakukan oleh pemimpin Malaysia ke Indonesia dan sebaliknya pemimpin Indonesia ke Malaysia merupakan bukti kedekatan hubungan bilateral Indonesia-Malaysia. Kedua negara bertetangga ini memiliki hubungan emosional yang kuat atas berbagai kesamaan, terutama adat istiadat dan budaya, baik pada tataran pemerintah (G to G) maupun di kalangan masyarakatnya.

Di bidang ekonomi, Malaysia jelas merupakan negara mitra dagang Indonesia yang cukup besar, demikian juga sektor pariwisata, dimana turis asing menempati jumlah pantastis yang berkunjung ke Indonesia adalah berasal dari Malaysia. Demikian halnya dengan Indonesia yang menjadi mitra penting Malaysia dalam meningkatkan kerjasama ekonomi.

Hal yang lebih penting lagi bagi Indonesia, terdapat lebih satu juta rakyat Indonesia di Malaysia sebagai pekerja migran yang bekerja dalam berbagai sektor, sepeti jasa, perkebunan, konstruksi, manufaktur. Para pekerja migran tersebut ada yang legal dan ada juga yang ilegal. Pertemuan resmi kenegaraan seperti ini menjadi momentum yang baik untuk membincangkan bagaimana menangani masalah perlindungan masyarakat Indonesia di Malaysia.

Terkait kondisi negara yang kini sedang lumpuh perekonomiannya akibat pandemi Covid-19, sebagai negara bertetangga yang mobilitas masyarakat di kedua negara ini sangat tinggi, tentu perlu diatur mekanismenya dengan baik, supaya pintu masuk negara bisa dibuka secara bertahap dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan yang disepakati.

Hubungan kemitraan Indonesia-Malaysia, penting sekali untuk terus dijaga dan dikembangkan dengan menjunjung tinggi semangat ASEAN, semangat kejiranan, dan semangat negeri serumpun, mengingat banyak isu-isu sosial dan budaya yang sering memicu konflik di tengah masyarakat kedua negara.[] 

Sekadar berbagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun