BELUM pernah bermimpi atau punya angan-angan bisa membuat dan merangkai bunga kertas. Walau sederhana, tapi sungguh tidak bisa menjiwainya sama sekali.Â
Mungkin sama dengan tak pernah kuinginkan ikut teman-teman memanjat pinang waktu zaman sekolah dasar dulu. Dalam rangka menyemarakkan acara perayaan HUT-RI di kampungku, selalu ramai dengan acara panjat pinang yang batangnya telah diluluri oli bekas.Â
Hari ini, di Pusat Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, melalui acara lomba merangkai bunga dari kertas berwarna, aku ikut serta menyemarakkan suasana peringatan HUT ke-75 RI.Â
Tahun ini, gara-gara pandemi Covid-19, tak banyak yang bisa dilakukan secara langsung di lapangan terbuka. Upacara bendera pun diselenggarakan secara terbatas di halaman kantor kedutaan.
Namun demikian, perayaan HUT ke-75 RI di Kuala Lumpur, Malaysia, tetap semarak. Tetap ada lomba, hanya saja lebih dominan diadakan secara virtual. Dengan demikian, kita semua jadi memahami kondisi saat ini, bahwa untuk memaknai dan merayakan hari kemerdekaan, tak harus selalunya dengan acara-acara yang selama ini kita anggap meriah.Â
Nah, salah satunya seperti yang kuikuti hari ini bersama bapak-bapak guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Bak kata orang, untuk senang-senang saja. Dapat makan siang gratis, cukuplah!
Maklum tau diri tidak akan bisa juara karena seumur-umur baru kali ini pegang gunting dan kertas untuk membuat dan merangkai bunga. Hasilnya bagaimana? Hanya berhasil membuat dua tangkai bunga dari target lima tangkai yang diminta panitia. Bisalah untuk menghibur diri di tengah suasana Covid-19 yang membuat saya galau tidak bisa mudik menonton acara panjat pinang di kampungku.[]
Selamat menyambut hari meredeka ke-75. Jayalah Indonesia, jayalah bangsaku.
KL: 18082020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H