TENTANG Indonesia, tak siapa pun yang memungkiri keindahannya. Pulau yang berjejer indah dari Sabang sampai Merauke, disebut sebagai Zamrud Katulistiwa. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari bermacam suku, agama, dan adat istiadat, semuanya berinteraksi dengan semangat semboyan "Bhinneka Tunggal Ika."
Sungguh aku ingin melihat setiap sudut negari kelahiranku, yang suatu ketika dulu, puluhan tahun bangsa asing, Arab, India, Tionghoa, dan Eropa berebut keuntungan dari perniagaan di bumi yang disebut Nusantara. Negeri yang kata rakyatnya telah dijajah ratusan tahun oleh bangsa kompeni. Negeri yang rakyatnya sering diuji dengan petaka alam dan masalah sosial, negeri yang selalu memekik "Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa."
Ketika orang lain ingin dan bercita-cita berkunjung ke negeri orang, aku justeru ingin melawat dan menyaksikan keindahan negeriku sendiri, negeri yang saat ini sedang merayakan hari bahagia yang sangat bersejarah--HUT ke-75. Telah satu generasi umur manusia negeriku lepas dari cengkeraman kompeni, luka masih terasa perih tentunya, namun Indonesia harus terus bangkit menuju kemerdekaan dan perdamaian yang hakiki.
Indonesia sudah cukup maju dalam segala bidang. Melangkah pelan tetapi pasti. Pembangunan melalui pemekaran wilayah administrasi dari 8 provinsi di awal merdeka, hingga 34 provinsi di usia 75 tahun. Sungguh suatu capaian membanggakan. Sepotong negeriku di wilayah timur lepas memilih pisah dari ibu pertiwi. Itu takdir sejarah kelam yang perlu jadi catatan penting dalam merajut dan merawat ibu pertiwi.
Kita harus bangga menjadi warga negara Indonesia, karena kita sudah merdeka. Salah satu caranya berusaha menyambangi setiap pelosok negeri agar kecintaan dan syukur kita sebagai bagian dari negeri ini semakit kuat. Tak harus mengunjungi tempat indah dan menawan hati, kita bisa melihat di satu sudut negeri masih banyak suadara kita kesulitan untuk jalan ke pasar, tak sedikit saudara dan adik-adik kita masih perlu berjuang keras merentas sungai dan titian kayu untuk bisa ke sekolah, dan kita bisa saksikan di sana sini masih banyak kakek nenek yang hidup kesepian dalam gubuk usang tanpa perhatian kita yang selalu mendabik dada dengan segala kejayaan hidup di negeri yang kita miliki bersama.
Ada 15 wilayah provinsi lagi yang belum sempat kukunjungi, seperti: Bengkulu, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Aku ingin datang, menyaksikan potret kehidupan saudaraku yang juga setia menyematkan nilai Pancasila di relung hati.
Masih banyak dan luas wilayah negeriku belum sempat kujelajahi, masih banyak perihal ke-Indonesia-an yang belum kuketahui. Wilayah yang luas, masyarakat yang banyak, permasalahan yang beragam, tak semudah mebolak balik telapak tangan untuk mengaturnya. Semuanya perlu perhatian kita, menunggu kiprah nyata kita, dan butuh dukungan semua pihak untuk saling menguatkan.Â
Aku sudah bangga menjadi warga negara Indonesia, semua kita harus bangga dalam kandungan ibu pertiwi, negeri yang kaya sumber daya alam dan memiliki masyarakat yang unik. Walau sudah sempat menginjakkan kaki di lebih 10 negara lain, tapi aku akan lebih senang dan bangga bila bisa menginjakkan kaki di setiap sudut negeri ibu pertiwi. Aku hanya ingin mengelilingi Indonesia.[]
KL: 17082020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H