"Pelestarian pantai adalah tugas kita bersama dan kelestariannya adalah keinginan kita semua."
BEBERAPA tahun yang lalu, saya menyertai program Fam-Trip Media ASEAN yang diselenggarakan oleh kantor berita nasional Malaysia (BERNAMA). Saat itu, topiknya pemeliharaan pantai melalui budidaya pohon bakau.
Tumbuhan berakar tunjang dengan nama latin Rhizophora yang merupakan kelompok tumbuhan dari suku Rhizophoraceae.  Sangat familiar dengan sebutan magrove dan memiliki banyak jenis, antaranya bakau kecil (Rhizophora stylosa), bakau kurap (Rhizophora mucronata), dan  bakau minyak (Rhizophora apiculata). Tak menutup kemungkinan di belahan benua lain, tumbuh jenis-jenis bakau yang beragam.
Yang paling menarik saya lihat adalah strategi Malaysia melakukan sosialisasi pentingnya keberadaan pohon bakau yang dikemas dalam paket wisata. Maklum saja saat mendengar pohon bakau, sulit orang awam akan tertarik. Namun ia akan jadi menarik bila dibarengi dengan daya tarik lain sebagai umpan. Misalnya kumpulan burung, kunang-kunang, dan lain sebagainya yang mendiami hutan bakau, pasti bisa jadi daya tarik tersendiri. Dan itulah yang dilakukan oleh Malaysia.
Pemerintah Malaysia membuat konsep wisata bakau dengan fasilitas yang lengkap, seperti jembatan kayu yang mengitari sepanjang hutan bakau, restoran dan anjungan sebagai pusat tinjau ke tengah laut. Dari anjungan, pengunjung dapat menikmati pemandangan laut yang penuh dengan kapal layar.Â
Di sepanjang jembatan, disediakan beberapa lokasi untuk pengunjung dapat menyaksikan cara semaian bibit bakau. Pengunjung dapat melihat dengan seksama bagaimana cara menyemai dan menanam bibit bakau yang aman dari derasnya arus air laut saat pasang, demikian juga bagaimana cara pemeliharaannya hingga menjadi pohon yang hijau dan menyegarkan.Â
Selain melihat bagaimana pentingnya pemeliharaan pohon bakau, pengunjung juga dapat melaihat berbagai macam haiwan laut dari atas jembatan. Anak-anak dan orang dewasa akan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang berbagai hal terkait pemeliharaan pantai dan laut.
Masyarakat perlu mendapat sosialisasi yang baik tentang pentingnya pemeliharaan pantai melalui budidaya pohon bakau untuk mengantisipasi abrasi di tebing-tebing pantai yang rawan runtuh akibat kerasnya terjangan ombak saat air pasang.
Sama seperti Indonesia, Malaysia juga cukup keras terhadap siapa saja yang dengan sengaja merusak hutan bakau. Apalagi di beberapa daerah di Indonesia sangat giat melakukan konservasi hutan bakau menjadi destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri. Pelestarian pantai adalah tugas kita bersama dan kelestariannya adalah keinginan kita semua.[]
KL: 10082020