Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anomie

6 Juli 2020   15:54 Diperbarui: 16 Juli 2020   09:30 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANOMIE berkait erat dengan nilai dan norma. Merupakan sebuah situasi tidak normal yang menggerogoti tatanan sosial. Anomi terjadi akibat perilaku kurang bijak anggota masyarakat dalam mensikapi nilai dan norma yang dianut bersama. Lalu apa arti sebenar anomie?

Anomie merupakan situasi dimana nilai dan norma sudah tidak lagi menjadi barometer dalam berinteraksi. Kasarnya nilai tidak lagi dihargai dan norma tidak lagi ditaati. Anomie sering juga disebut sebagai situasi kacau balau. Bahayanya anomie bisa menyebabkan disintegrasi sosial kalau itu berkait erat dengan eksistensi sebuah kelomok masyarakat.

***

Contoh kecil dapat kita lihat di jalan raya dalam mentaati rambu lalu lintas. Kalau di jalan raya semua pengendara kenderaan dan pejalan kaki tidak taat akan rambu lalu lintas. Lampu merah tidak ada hijau, kuning, dan merah semuanya diterobos. Demikian juga dengan jalur one way diserobot dari alur yang berlawanan, maka situasi di jalan raya akan semerawut.

Situasi anomie dapat juga dilihat ketika masyarakat Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Ketika pemerintah menetapkan perintah social distancing dengan berbagai ketentuan, banyak masyarakat yang enggan patuh. Mereka keluar tanpa mengenakan masker dan tidak peduli jarak selamat. Di jalan raya, di pasar, di pusat perbelanjaan tetap berdesakan seolah-olah tidak ada aturan sama sekali. Pemerintah kewalahan mengatur dan akibatnya pasien Covid-19 terus bertambah dan kegiatan semakin terkendala.

***

Nilai dan norma harus tertanam kuat di lingkungan keluarga, kelompok masyarakat dan juga dalam bernegara, untuk meciptakan masyarakat aman, damai, dan harmoni.

Untuk nencapai situasi tersebut di atas, maka sosialisasi nilai dan norma harus dilakukan sejak dini di lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bentuk tindakan preventif yang berkesinambungan, agar masyarakat benar-benar teredukasi dengan baik dan sempurna.[]

Sekadar berbagai dan semoga bermanfaat.

KL: 06082020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun