Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisah Orang Minum Disinfektan di Negeri Paman Sam

30 April 2020   15:45 Diperbarui: 1 Mei 2020   05:37 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lucu memang kalau kita amati kepanikan masyarakat gara-gara pandemi Covid-19. Selama ini kita dengar beragam kepanikan warga, seperti memborong sembako, tisu toilet, masker, pembersih tangan dan lain sebagainya, bahkan di Amerika Serikat ada yang melakukan ide gila sampai meneguk disinfektan karena kalut mencari cara melindungi diri dari serangan virus corona.

Semua itu bisa dimaklumi karena dengan aturan lockdown pergerakan manusia semuanya jadi terbatas. Logika berpikir yang tak sanggup mengatasi perasaan, dan masyarakat juga membayangkan rumah sakit penuh tentu tidak bisa maksimal menangani tiap pasien, akhirnya banyak yang tak tertolong.

Mengapa bisa terjadi demikian? Jawabannya ya karena warga semakin panik dan ketakutan. Apalagi melihat jumlah warga yang terinfeksi di Amerika melebih sejuta orang dengan jumlah kematian mendekati 70 ribu orang, sangat bisa dibayangkan kekalutan mereka saat ini.

Itulah kepanikan yang terjadi pada warga Georgia, AS. Seperti dilansir oleh The Atlanta Journal-Constitution (AJC) mereka kini sedang dirawat di rumah sakit karena keracunan makanan.

Selain warga yang meneguk disinfektan ada juga warga lain yang meneguk cairan yang diracik khusus dari campuran bir, cairan pembersih Pine-Sol, pembersih mulut, dan pain killer. Tujuannya sama berharap bisa berfungsi sebagai anti-body untuk melawan virus. Ternyata dua bulan sebelumnya ada juga warga Amerika yang melakukan hal serupa.

Sebelumnya presiden AS Donald Trump diprotes keras oleh masyarakat dunia karena punya ide gila menanyakan kemungkinan menyuntikkan disinfektan ke pasien yang positif Covid-19. Sepertinya ada masyarakat yang jadi salah menginterpretasi apa yang diungkapkan Trump.

Kini masyarakat dunia sedang diuji. Sebanyak 215 negara mengalami wabah pandemi ini. Tiga juta lebih masyarakat dunia terinfeksi dan hingga sekarang sudah 226,538 orang meninggal dunia.

Kasus di Amerika menjadi pelajaran bagi kita agar pemimpin masyarakat tidak asal bicara apalagi sok tahu yang akibatnya membuat masyarakat semakin kebingungan.[]

Sekadar berbagi kejadian di negeri Paman Sam.

KL: 30042020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun