Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehangatan dalam Teh Daun Kopi

3 Juli 2020   17:26 Diperbarui: 4 Juli 2020   02:41 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari belum terlalu sore, angin bertiup sepoi, rasa lapar mulai mengganggu perjalanan saya dari Pagaruyung ke Bukit Tinggi. Dalam situasi seperti ini harus memutuskan untuk berhenti untuk sekadar menikmati makanan ringan. Di tepi jalan ternyata ada gerai yang menjual gorengan dan teh daun kopi. Penasaran tentunya karena setahu saya, teh terbuat dari daun teh dan material pohon kopi untuk menghasilkan kopi yang enak. 

Nah ini saya bertemu dengan teh yang terbuat dari daun kopi yang telah diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan aroma yang enak dan begitu menghangatkan. Uniknya teh daun kopi disuguhkan dengan nuansa tradisional yang ramah lingkungan, menggunakan wadah batok kelapa yang dialas dengan potongan bambu agar batok kelapa bisa duduk dengan rapi.

Menikmati kehangatan teh daun kopi yang oleh masyarakat setempat disebut teh kahwa, bagi saya memiliki sensasi tersendiri. Teh jenis ini baru saya temukan di daerah Sumatera Barat dan tak pernah saya temukan di tempat-tempat lain yang saya kunjungi selama ini. Menurut masyarakat setempat, teh daun kopi memiliki khasiat buat kesehatan seperti diabet dan kolestrol.

Bagi penikmat teh, tentu setiap jenis dan kualitas teh sangat jelas perbedaannya. Wangi teh memiliki kekhasan tersendiri yang bisa memicu kepuasan siapa saja yang meminumnya. Namun demikian, bagi orang yang tidak terlalu fanatik dengan teh, mungkin akan biasa-biasa saja dan bahkan semua jenis teh akan terkesan sama.

Kita ketahui bahwa banyak kelompok masyarakat yang memiliki budaya minum teh, baik di Indonesia maupun di dunia. Contohnya masyarakat Jepang dan Tionghoa sangat terkenal dengan tradisi minum teh.

Terkait teh, saya tidak terlalu fanatik dan tidak juga tidak tahu sama sekali, tahapnya sedang-sedang saja, kadang minum dan kadang juga tidak. Walaupun demikian, namun saya sudah bisa membedakan setiap jenis teh tanpa terlebih dahulu melihat label atau mereknya.

(Doc. eCRATER)
(Doc. eCRATER)
Pertama kali mengenal teh dan meminumnya adalah teh bubuk Goalpara yang sangat terkenal sejak lama di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke manca negara. Teh Goalpara selalu ada di rumah sebagai suguhan apabila ada tamu yang datang bertandang untuk sekadar ngobrol santai saat sore atau malam hari. Supaya lebih lengkap, akan lebih baik dinikmati dengan pisang goreng, sukun goreng, ubi goreng, dan sejenisnya.

Bagi saya, minum teh  bisa memberikan rasa tenang dan nyaman serta menyehatkan. Bahkan kalau saya demam, maka obatnya segelas teh panas yang dicampur madu asli. Dalam beberapa menit badan akan mengeluarkan keringat, demam jadi turun, dan badan bisa segar kembali.[]

Sekadar berbagi, semoga bermanfaat.

Sumatera Barat: 03072020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun