Kabut asap kini semakin tebal menyelimuti wilayah Semenanjung Malaysia. Ikon Malaysia seperti menara kembar Petronas, KL Tower, Tun Razak Exchange dan beberapa gedung pencakar langit lainnya juga terlihat kabur dari jarak 5 kilo meter.
Hari ini, Rabu (18/9) Pemerintah Malaysia menutup sedikitnya 253 buah sekolah dasar dan menengah di daerah Putrajaya, Selangor, dan Negeri Sembilan. Kebijakan ini diambil berdasarkan laporan Sistem Pengurusan Indeks Pencemaran Udara Malaysia (APIMS) yang mencatat tahap pencemaran udara sangat tidak sehat, yakni di atas indeks 200.Â
Lebih parah lagi kondisi pencemaran udara di wilayah Malaysia Timur yang mencapai tahap 245. Artinya pencemaran udara di wilayah Borneo sudah mencapai tahap berbahaya bagi kesehatan manusia. Pemerintah setempat sudah sejak sepekan yang lalu menutup sekolah-sekolah demi alasan kesehatan.
Adapun kategori tingkat  Indeks Pencemaran Udara (IPU), adalah sbb: Antara 0 dan 50 dikategorikan baik, 51 hingga 100 dikategorikan sederhana, 101 hingga 200 adalah tidak sihat, 201 hingga 300 sangat tidak sihat dan tahap 300 ke atas kategori berbahaya.
Sejauh ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur belum mengeluarkan penguman resmi bagi warganya di Malaysia termasuk meliburkan para siswa yang bersekolah di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Penting bagi kantor perwakilan RI di Malaysia untuk memperhatikan hal ini karena banyaknya tenaga kerja Indonesia yang bekerja out door seperti di kebun kelapa sawit dan konstruksi. Perwakilan RI di Malaysia perlu mengomunikasikan hal ini secara resmi kepada para majikan supaya meliburkan pekerja mereka yang beraktivitas di luar bangunan.
Sekadar berbagi dari negeri jiran.
KL: 18092019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H