Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika Komunikasi dan Identitas Diri

10 Agustus 2019   11:01 Diperbarui: 10 Agustus 2019   19:25 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola interaksi manusia sangat beragam, baik itu cara maupun tujuan. Interaksi yang paling ketara adalah dalam konteks komunikasi verbal antar individu atau kelompok yang sangat memerlukan kejelasan identitas para pelaku di dalamnya.

Sebaiknya dalam komunikasi harus memperhatikan beberapa syarat komunikasi, seperti:

Pertama: Komunikator sebagai pelaku komunikasi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau kelompok untuk suatu maksud tertentu.

Kedua: Komunikan sebagai objek komunikasi yang merupakan pihak penerima pesan dari komunikator.

Ketiga: Materi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan untuk mencapai maksud tertentu. 

Keempat: Efek yang timbul dari materi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Tingkat kebenaran sebuah berita yang disampaikan akan menentukan efek yang timbul.

Namun demikian, sebuah keharusan dalam etika komunikasi adalah kejelasan status pelaku untuk menjamin dampak yang timbul dari interaksi yang terjadi.

***

Hari ini saya mendapat kasus ketidakjelasan identitas komukator saat berinteraksi. Pagi-pagi saya dihubungi oleh seorang melalui Whats App. Di layar sebelah kiri atas terpasang photo profile seorang artis lelaki Korea. Di bagian kanan nomor telepon tertera nama seorang perempuan.

Materi komunikasi yang disampaikan cukup penting dan formal, namun hambar karena ketidakjelasan identitas pelaku. Walau demikian, saya tetap berusaha menjawab seperlunya apa yang ditanyakan.

Karena penasaran dengan photo profile yang terpampang, saya bertanya apakah kamu seorang laki-laki? Dia menjawab tagas "saya perempuan!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun