Ribuan migran Indonesia di luar negeri tidak memiliki ijazah, baik itu jenjang SD, SMP, maupun SMA. Kedengarannya aneh di zaman milenial ini, namun demikianlah faktanya. Yang paling banyak tidak memiliki ijazah SMA dan sederajat.
Empat sektor pekerjaan yang pekerjanya banyak yang belum taman SMA adalah buruh bangunan, perkebunan, dan asisten rumah tangga, dan pelayanan jasa, seperti pelayan rumah makan dan tenaga kebersihan. Bahkan ada dari mereka yang tidak lulus sekolah dasar.
Ujian Paket Kesetaraan (Paket A, B, dan C) yang disediakan oleh Pemerintah sangat membantu mereka-mereka yang terpaksa merantau sebelum tamat sekolah karena alasan ekonomi.
Di Malaysia, masyarakat Indonesia bisa mengikuti ujian kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar (PKBM) Kuala Lumpur secara gratis. PKBM yang diresmikan oleh Menteri Pendikan Prof. Muhadjir Efendy ini dikelola oleh Atdikbud KBRI Kuala Lumpur.
Sebagai persyaratan, calon peserta cukup membawa copy ijazah terakhir, akte kelahiran, kartu keluarga dan pasfoto 2 lembar ukuran 3x4 warna biru. Para peserta juga diharuskan mengikuti kelas pembelajaran yang diadakan pada setiap hari Sabtu dan Ahad.
***
Diberlakukannya sistem Dapodik bagi peserta ujian paket kesetaraan lebih membantu ketertiban proses penyelengaraan ujian keseteraan, namun tetap saja timbul masalah, yakni terlalu cepat masa penutupan registrasi. Untuk ujian April-Mei 2020 sudah ditutup pada akhir bulan Juni 2019, padahal setiap waktu ada saja TKI yang mendaftar karena tidak tahu informasi sebelumnya.
Sebaiknya Kemdikbud mengevaluasi kembali waktu yang tepat untuk penutupan registrasi Dapodik ujian kesetaraan hingga akhir Desember tahun sebelumnya sehingga mulai Januari-Maret tahun pelaksaan ujian kesetaraan tim kementerian sebagai penyelenggara dapat melakukan berbagai persiapan seperti penerbitan NISN, pengaturan soal, dan lain sebagainya.
Terlalu cepatnya waktu penutupan masa registrasi yakni 10 bulan sebelum ujian membatasi kesempatan mereka yang ingin mengikuti ujian kesetaraan tetapi lambat mendapat infrmasi.
Satu hal yang lebih adalah dapat diselenggarakan ujian kesetaraan dalam dua gelombang untuk memperluas kesempatan kepada peserta memilih waktu yang tepat sesuai izin cuti kerja dan juga kesiapan untuk mengikuti ujian.
Sekadar berbagi untuk Indonesia yang lebih baik.