Ibadah puasa merupakan transaksi totalitas antara seorang hamba dengan tuhannya. Namun demikian, bukan berarti sama sekali tidak berpengaruh dengan hubungan sosial antar sesama manusia.
Ketentuan larangan makan dan minum dan hal-hal lainnya yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari merupakan waktu yang relatif panjang. =
Selama itu, mulut akan menjadi kering karena tidak masuk makanan dan minuman sehingga mengakibatkan bau napas kurang sedap.
Yang perlu disadari sepenuh bahwa manusia hidup berkelompok dan senantiasa melakukan interaksi antar sesama. =
Untuk itu, menjaga kenayamanan berinteraksi itu sangat penting terutama menjaga bau mulu selama berpuasa karena bau napas yang kurang sedap akan sangat mengganggu hubungan interaksi tersebut.
Pada hemat saya, menjaga bau mulut ketika berpuasa termasuk keutamaan dalam beribadah.
Oleh karena itu, tanpa bermaksud menafikan hadis dari Abu Hurairah RA, ia pernah mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada kasturi," kita juga tetap harus menjaga kebersihan dan bau mulut untuk memastikan keharmonisan dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain.
Bau mulut berkait rapat dengan meningkatnya asam lambung dan juga terdapat bakteri di dalam mulut.
Hal tersebut pasti harus dibersihakan karena pada masa yang sama agama juga menganjurkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersiahan sebagaimana disebutkan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman.
Faktor Bau Mulut