Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Duka Kematian dan Integritas Pemilu

26 April 2019   11:19 Diperbarui: 27 April 2019   00:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita duka--kematian--datang dari segenap penjuru tanah air. Terbaru media massa melansir sekitar 145 petugas Pemilu menemui ajal dan sedikitnya 500 personel yang jatuh sakit gara-gara kelelahan selama bertugas.

Kematian merupakan kodrat alamiah mahluk yang hidup dalam kefanaan ini. Tidak ingin sama sekali kita perdebatkan kematian, namun cara kematian itu yang harus dijadikan catatan penting karena faktor yang tak lagi menjadi lumrah akibat lemahnya sistem dan kebijakan manusia.

Tingginya rasa saling tidak percaya dalam berpolitik dan maraknya politik uang dan sikap curang oknum tertentu, membuat integritas pesta demokrasi ini tergerus dan dipertanyakan. Hal inilah yang memaksa para petugas Pemilu bekerja ekstra mengawal surat suara untuk mengantisipasi segala bentuk kecurangan.

Kontestasi politik tahun 2019 ini dilihat sangat spesial karena tingginya persaingan dan euforia masyarakat yang berpartisipasi aktif. Bahkan cenderung kelewat batas sehingga muncul rasa saling tidak percaya antara satu sama lain.

Selama proses Pemilu, masing-masing saling tuduh membuat makar dan melakukan kecurangan. Indikasinya terjadi insiden-insiden yang mencederai proses demokrasi ini sehingga membentuk opini publik tidak percaya terhadap proses Pemilu.

Ketika para pihak mengklaim kemenangan, secara langsung membuat masyarakat jadi kebingungan. Orang bodoh pun tahu bahwa tidak mungkin kemenangan itu akan diraih oleh kedua kontestan. Atas sebab itulah publik dipaksa untuk mengawal dan memantau proses penghitungan suara tersebut.

Apa yang telah terjadi merupakan indikasi tidak bagusnya mekanisme Pemilu dan lemahnya demokrasi Indonesia. Kedepan sedikit demi sedikit kita semua harus beritikad membangun bangsa ini dengan rasa saling percaya yang tinggi agar integritas Pemilu dan demokrasi senantiasa terjaga.

Apabila semuanya sudah berada pada garis panduannya, maka tidak akan ada sikap saling tidak percaya. Petugas Pemilu akan bekerja sesuai tupoksi yang normal. Surat suara cukup disimpan di tempat yang patut tanpa harus dijaga dengan ketat hingga petugas kelelahan dan jatuh sakit.

Masyarakat Indonesia dibangun dari nilai toleransi dan semangat gotong royong yang tinggi. Untuk itu, masyarakat harus menghayati nilai keberagaman dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika. 

Integritas Pemilu bersih itu mutlak sehingga mendukung kematangan berdemokrasi. Maju mundurnya demokrasi Indonesia terletak di tangan rakyatnya sendiri. Sekarang kitalah yang harus mensikapinya.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun