Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karena Sukses Itu Sederhana

9 April 2019   16:58 Diperbarui: 11 April 2019   10:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. Ato Basahona)


Terminologi sukses itu bersifat holistik dan sangat universal. Siapa saja memiliki hak yang sama untuk sukses dalam hidupnya.

Sukses tak mengenal kelas, tahta, gender, ideologi, dan apa jua jenis diferensiasi sosial manusia. Siapa saja yang gigih dan tekun mengejar kesuksesan itu, pasti akan bisa meraihnya.

Sayang sekali, mengartikan kata sukses sering sekali gamang. Sukses identik dengan angan yang kita inginkan seperti halnya cita-cita masa kecil seorang anak. Sukses itu dilekatkan dengan kerja kantoran yang nyaman dengan status pegawai negeri.

Walau masing-masing orang melihat sukses itu dari kaca mata yang berbeda-beda, namun jamak berpandangan bahwa sukses itu bisa menjadi presiden, menteri, anggota parlemen, hakim, pegawai negeri, guru, prajurit militer, polisi, orang berdasi, berhasil membeli rumah besar, mobil mewah, dan lain sebagainya.

Bagi saya, sukses itu ketika seseorang bisa berbuat baik dan bermanfaat untuk sesama, serta bisa kembali bernafas di pagi hari dengan penuh kesyukuran. Setiap orang dan dan setiap kondisi itu berbeda konteks suksesnya. Kesuksesan seorang pemulung adalah ketika mampu mencapai target dalam mengumpulkan barang-barang rongsokan.

Lantas bagaimana dengan konteks kegagagalan hidup? Hal yang berkaitan dengan kegagagalan juga sederhana. Ketika seseorang berputus asa dengan tanggung jawab yang melekat padanya, maka orang tersebut sudah dikategorikan gagal.

Bermanfaat dan beryukur menjadi konsep penting berkaitan kesuksesan. Hakikat hidup manusia di dunia ini, untuk berbuat baik dan bermanfaat kepada sesama mahluk. Berhasilnya kita kembali bernafas saat bangun pagi, menjadi awal kita beribadah dan beryukur kepada Tuhan.

Saat bisa bernafas kembali dari tidur yang lelap, kemudian bisa mengisi hidup dengan kebaikan kepada sesama manusia dan beribadah kepada sang pencipta, merupakan tahap kesuksesan hidup tertinggi seorang hamba.

Karena makna sukses itu sederhana, dan semua orang bisa mencapainya dengan segala daya dan upaya, maka mari kita berbuat, menekuni bidang usaha dan keahlian kita masing-masing supaya kita mencapai kesuksesan sesungguhnya.[]

Sekadar berbagi di waktu senja.

KL:09042019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun