Rebana ditabuh bertalu-talu oleh siswa Sekolah Menengah Kebangsaan Sri Bintang Utara (SMK-SBU) Malaysia, Rabu (25/4) pagi kemarin, sebagai tanda sambutan hangat terhadap rombongan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur yang terdiri dari Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Kuala Lumpur, staf Atdikbud, guru seni dan siswa SIKL.
Bersama rombongan KBRI dan SIKL tersebut, saya melihat antuasiasme siswa Malaysia untuk belajar seni musik angklung dan berbagai kegiatan misi budaya lewat program Rumah Budaya Indonesia (RBI).Â
Program Rumah Budaya (RBI) merupakan program besar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur yang salah satunya road show budaya termasuk kursus dan lomba pidato bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA), pemutaran film Indonesia dan berbagai bentuk kegiatan lainnya.
Dalam road show kali ini, siswa SMP dan SMA SIKL turut menampilkan kemampuan bermain angklung dan tarian. Sementara dari pihak SBU menampilkan beberapa persembahan ekstra kurikuler sekaligus berkesempatan belajar singkat dan praktek bermain angklung. Kemampuan siswa SBU belajar musik angklung mendapat tepukan gemuruh dari guru dan siswa SBU yang hadir dalam ruang seni musik sekolah.
Kepada pihak SBU, Prof Ari Purbayanto menegaskan bahwa KBRI Kuala Lumpur dan SIKL giat melakukan road show budaya ke seluruh Malaysia, bekerja sama dengan sekolah dan juga institusi seni budaya setempat. "Kami ingin agar generasi muda Malaysia benar-benar kenal akar budaya yang berkembang di alam Nusantara supaya tidak terjadi salah paham dalam mengembangkan seni budaya masing-masing," harap Atdikbud.
Kepala Sekolah SMK SBU Kuala Lumpur Puan Hjh. Sapura dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya sangat gembira dengan kedatangan rombongan Atdikbud KBRI, Kepala Sekolah dan siswa SIKL ke SBU.
Diharapkan dengan kunjungan ini, terjalin hubungan erat dalam bidang seni budaya Indonesia-Malaysia. Dan kedepan SBU dan SIKL akan mengupayakan kerja sama resmi di bawah naungan MoU seni budaya khususnya kolaborasi pelatihan gamelan dan angklung.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Drs. H. Agustinus Suharto, M.Pd., mengajak pihak SBU lebih mengintesifkan kerja sama budaya antara SIKL dan SBU supaya generasi muda kedua negara dapat memahami dan menghayati nilai budaya bangsa.
Pada acara pertemuan, turut dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Atdikbud Prof Ari Purbayanto dengan Kepala Sekolah SBU Puan Hjh. Sapura. Dalam MoU tersebut, SIKL berperan di bidang seni budaya, sementara SBU akan menularkan konsep dan mekanisme penguasaan Bahasa Inggris siswa.
***
Apabila kegiatan bersama yang menekankan sosialisasi tentang sejarah sebuah kreasi seni sebuah masyarakat, maka tentu tidak akan timbul kesalahpahaman antara masyarakat kedua negara bertetangga yang memiliki banyak kesamaan akar budaya yang sejak dahulu hingga sekarang berkembang di masing-masing negara.