Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terminologi "Pribumi" yang Mendadak Tenar

18 Oktober 2017   10:29 Diperbarui: 19 Oktober 2017   11:18 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama: masyarakat pribumi yaitu orang yang lahir di daerah tersebut, sama sekali tidak dikaitkan dengan nama-nama bangsa/etnis lain di luar Indonesia.

Kedua: orang asing yang pada diri mereka yang melekat nama bangsa di luar Indonesia serta tidak diakui sebagai WNI.

Dari tiga contoh pengelompokan masyarakat di atas, saya dengan sangat yakin bahwa semua itu terbentuk, sarat dengan kepentingan dan bahkan cenderung tendensius.

Oleh karena itu, semua yang lahir di Indonesia dan memiliki kartu tanda penduduk Indonesia dalah pribumi Indonesia. Mereka yang non-pribumi adalah mereka yang datang dari luar Indonesia (asing) dan tidak diakui untuk kepemilikan status kewarganegara (KTP). Maka dengan ini terminologi pribumi dan non-pribumi sangat jelas.

Kebehinnekaan dalam Terminologi Pribumi-Non Pribumi

Kita harus senantiasa berusaha merajut kebhinnekaan bangsa Indonesia, dengan adanya falsafah Bhinneka Tunggal Ika, kita akan benar-benar bisa mengakui perbedaan-perbedaan yang ada dan dapat memaknai perbedaan itu dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari untuk merajut persatuan dan kesatuan.

Menagapa harus demikian, karena manusia lahir dengan cara yang sama, lalu tumbuh dan berkembang dengan cara tersendiri sehingga muncullah diferensi faktual yang sama sekali tidak bisa kita sanggah tetapi hanya bisa kita akui dan maknai.

NKRI harga mati tidak akan terwujud kalau petak-petak nusantara yang menjelma dalam keberagaman yang besar ini tidak dijaga dengan penuh semangat persaudaraan.

Mengakhiri tulisan singkat ini dengan ajakan mari bersama rajut petak-petak nusantara supaya masyarakat Indonesia yang berbeda-beda suku, agama, dan bahasa, dalam bingkai NKRI yang utuh. Kita junjung persamaan karena kita datang ke dunia ini dengan cara yang sama, dan akan meninggalkannya dengan cara yang sama.(*)

Salam Bhinnneka Tunggal Ika

KL: 18102017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun