Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Solusi Pendidikan Anak TKI yang Tersandung Aturan

14 Oktober 2017   06:06 Diperbarui: 14 Oktober 2017   19:11 1908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: twitter.com/irvandiasanjaya.

Kembali kepada permasalahan pendidikan bagi anak pekerja migran, Pmerintah Indonesia melalui Perwakilan RI di Malaysia telah membuka ratusan pusat belajar atau Community Learning Center (CLC) di Sbah dan Sarawak dan juga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Klang Selangor. Setiap tahun pemerintah Indonesia mengirim guru-guru sesuai keperluan dan juga mengakomodir perguruan tinggi di tanah air yang ingin mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan pengalaman praktik lapangan (PPL) di sekolah-sekolah tersebut selama mengikuti prosedur yang benar termasuk memiliki payung kerjasama yang dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) dan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK).

Banyak pihak yang sangat perhatian dengan pendidikan bagi pekerja migran di Malaysia. Hal ini telah dibuktikan oleh STUDEC Internasional melalui program Pemuda Mendunia Chapter Malaysia. Mereka para relawan pendidikan dari berbagai kalangan termasuk para mahasiswa terpilih dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta tanah air yang datang ke Semenanjung Malaysia untuk berbagi ilmu dan pengalaman supaya anak-anak pekerja migran senantiasa mendapat penyegaran dalam berbagai suasana dari para mentor yang berpengalaman di bidang masing-masing motivasi supaya slogan "Aku, Kamu, dan Kita! Anak Indonesia"yang digaungkan oleh Studec International dapat dirasakan oleh semua generasi muda Indonesia di luar negeri.

Kegiatan positif yang dilakukan oleh puluhan mentor terpilih dalam Program Pemuda Mendunia ini patut diapresiasi dengan membuka akses kegiatan yang lebih intensif supaya masyarakat Indonesia di Malaysia senantiasa mendapat warna baru melalui sentuhan-sentuhan para relawan pendidikan seperti yang digagas oleh Studec Internasional melalui Program Pemuda Mendunia pada Chapter Malaysia yang digelar pada Februari 2017 dan September 2017 yang lalu tepatnya di Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) Bayu Perdana, Klang, Selangor, Malaysia.

Masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya para tenaga kerja Indonesia yang belum mendapat akses pendidikan sewajarnya, memanggil para relawan pendidikan yang betul-betul tulus berbagi memberikan warna kepada generasi muda Indonesia yang berdomisili di Malaysia karena pendidikan adalah hak semua manusia dan orang yang berilmu berkewajiban membuka akses pendidikan bagi siapa saja.(*)

Sekadar berbagi untuk Indonesia Cerdas.

KL: 14102017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun