Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adilkah Meluahkan Kekecewaan dengan Menyerang Masyarakat Sipil?

27 Mei 2017   15:01 Diperbarui: 27 Mei 2017   15:09 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“…bahkan mereka yang tak berdosa terkorban karena ulahmu, mereka yang sama sekali tidak tahu tentang agendamu…dunia muak dengan caramu berulah!

MALAM awal Ramadhan, kucoba menulis tentang insiden ledakan bom terbaru di Kampung Melayu untuk merefleksikan beberapa tindakan nekat bunuh diri di tengah keramaian masyarakat sipil, seperti kejadian di Bangkok dan SelatanThailand, kejadian di Filipina, dan beberapa kejadian ledakan bom di tanah air, Indonesia.

Hampir seluruh penjuru dunia rentan diserang dan tak luput dari aksi teror. Beberapa negara majupun diserang dengan begitu brutal. Bahkan negara yang selama ini dilihat sangat amanpun seperti Belgia,  sudah tidak ada lagi rasa aman seperti dulu. Dimana-mana ada teror, benar-benar dunia tidak lagi selamat.

Catatan singkat ini kutulis di suatu malam yang hening, langitnya penuh cahaya, bertaburan bintang gemintang yang berkelipan tak bosan menghiasi dunia tempat para mahluk Tuhan bercengkerama. Malam yang damai, gumamku lirih. Dari balkoni rumah kucoba terawang ke seluruh penjuru cakrawala yang dapat kugapai. betul-betul damai. 

Lalu aku meluruh masuk meninggalkan pemandanganalam yang menenangkan hati. Kusambar remoote control di atas meja tv lalu kusetel televisi yang sedari siang diam tidak menyampaikan berita. Aku terhentak kaget, tiba-tiba tersajikan dengan ulasan refleksi kejadian ledakan bom yang tragis di negeriku. Bom meledak dua kali di Kampung Melayu, Rabu (24/5) malam dan selang beberapa waktu kembali meledak pada Kamis (25/5) dini hari. 

Sejenak kuberpikir, mengapa semua ini terjadidi negeriku yang indah ini? Dan mengapa kamu sasarkan ke orang-orang yang tidaktahu-menahu dengan agenda kamu! Alasan kecewa dengan situasi yang ada? Lantas harus menyalahkan siapa... 

** 

Bisakah menyalahkan Tuhan yang tidak langsungberkendak membuat dunia ini aman dan tenteram umpama titisan surgawi?  

Haruskah menyalahkan pemimpin yang sedangberkuasa dengan mengaitkan sepak terjang pemimpin-pemimpin terdahulu yang belum memenuhi keinginamu? 

Sesuaikah menyalahkan ulama yang mungkin belum sampai dalil terakhir memberikan penafsiran kepadamu? atau... 

** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun