Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lewat Sandal, Islam Kembali Dinistai

1 April 2017   13:45 Diperbarui: 4 April 2017   18:22 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penistaan agama terus saja bergulir dimana-mana. Lewat berbagai cara, eksistensi agama Allah ini selalu diperkarakan oleh musuh-musuh Islam. Sebuah ujian toleransi yang sangat mendasar.

Pekan ini, Masyarakat Islam di Malaysia kembali diuji. Heboh dengan disain artistik sandal bertuliskan nama Allah dalam Asma’ul Husna yaitu Ya Hayyu dan Ya Qayyum. Masyarakat Islam Malaysia langsung melaporkan ke Pemerintah untuk ditindaklanjuti.

Merespon hal tersebut Lembaga Pengawasan dan Perizinan Percetakan Teks Al-Quran, Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia langsung bertindak tegas menyita semua produk dimaksud serta memperkarakan pelaku berdasarkan Akta Pencetakan Teks al-Quran 1986.

Seorang imam muda Mohd. Fakhrurrazi Hussin menuliskan dalam Harian Kosmo bahwa musuh Islam mengambil kesempatan merendahkan agama Islam atas kejahilan sebagian umatnya yang tidak arif dengan tulisan khat jawi (Arab).

Musuh-musuh Islam berani menistakan agama Allah karena masih banyak penganut agama Islam yang akhlaknya tidak mencerminkan ajaran agamanya.

Perlu juga kita sadari bahwa banyak orang kafir yang membenci Islam karena kejahilannya. Mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang agama Islam sehingga ikut membenci berdasarkan apa yang didengarnya.

Kita harus berhati-hati dengan kejahilan, karena manusia adalah musuh kejahilannya sendiri.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun