KJRI Johor Bahru cukup senang dengan apa yang telah saya lakukan selama ini dan langsung ditindaklanjuti dengan kunjungan ke UPBJJ-UT Batam menemui Kepala UPBJJ UT Batam saat itu Bpk. Paken Pandiangan S.Si., M.Si untuk memperkuat mekanisme pengelolaan UT.
Saya mendapat dukungan yang luar biasa dari Atasan saya Ibu Woro Sawitri selama menjadi Pejabat Fungsi Pensosbud. Demikian juga teman-teman kerja saya seperti Sdr. Andrianto Wahyu Wibowo dan juga Sdr. Ridwan Prawira Kusuma, serta teman-teman lokal staf lainnya di KJRI Johor Bahru, termasuk Bpk. Ah Koi  seorang pengusaha etnis Tionghoa yang menjadi counter part KJRI yang setiap masa ujian tiba akan membantu menyediakan meja.
Untuk memperkuat dan menstabilkan kuantitas mahasiswa dan keberlangsungan kegiatan kemahasiswaan, dengan bantuan Yani Lim Sangkala dan teman-teman mahasiswa, maka saya mencoba membentuk wadah organisasi mahasiswa yang disebut Dewan Presidium Mahasiswa (DPM) dengan ketua pertama Sdr. Subana.
UT Johor Bahru semakin berkembang pesat. Dalam catatan saya sampai akhir menjadi pengurus UT di Johor pada tahun 2011, jumlah mahasiswa telah mencapai 265 orang.
DPM dan pengurus bersinergi melakukan sosialisasi sebagaimana yang dilakukan oleh Sdr. Arif Ihsan dan kawan-kawan pengurus yang melakukan gerakan sosialisasi melalui beberpa kegiatan kemahasiswaan. Legasi itu kemudian diteruskan oleh Sdr. Fitriadi dan Sdr. Rusli hingga Sdr. Gufran dengan karakteristik dan gaya kepemimpinan masing-masing.Â
Dukungan yang luar biasa kami peroleh dari Bpk. Djujur Hutagalung yang saat itu merupakan Pejabat Fungsi Pensosbud KJRI Johor Bahru. Pada saat itulah UT Pokjar Johor Bahru mendapat penghargaan kategori kerjasama luar negeri terbaik yang diterima oleh Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Jonas L. Tobing.
Selama tahun 2011, dari Johor Bahru, saya mendampingi Bpk. Djujur Hutagalung melakukan beberapa upaya membidani lahirnya UT Pokjar Kuala Lumpur yang kebetulan pada saat itu, Kepala Perwakilan di KBRI Kuala Lumpur, Bpk. Mulya Wirana yang tidak lain adalah teman dekat beliau.
Menindaklanjuti rencana mendirikan UT Pokjar Kuala Lumpur, pada tahun 2012 Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof. Drs. Rusdi, Ph.D., meminta saya untuk mengetuai tim sosialisasi UT sampai berdirinya UT Pokjar Kuala Lumpur dengan membuka semua jurusan program non pendidikan dasar.
Untuk lebih efesien, saya berhijrah ke Kuala Lumpur atas dukungan Prof. Rusdi dan Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Ibu Elslee Yelly Alamsyah Sheyoputri, M.Hum.
Akhirnya UT Kuala Lumpur mulai berjalan dengan jumlah mahasiswa pertama 60 orang yang diresmikan oleh Duta Besar RI Herman Prayitno dan Rektor UT Prof. Tian Belawati.
Kegiatan UT dipusatkan di SIKL dengan beberapa pertimbangan fasilitas dan lokasi yang strategis untuk dijangkau oleh masyarakat.