Karena perilaku saling mengolok ini sering kali menyinggung nilai-nilai yang harus dihormati dan dihargai. Sama seperti sebelumnya, pada akhir cerita diselipkan tentang bagaimana mengurangi perilaku mengolok-olok terhadap teman. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena dimulai dengan saling mengejek.Â
Cerita dengan judul "Gara-gara Terlambat" menjadi cerita ketiga yang diceritakan kepada anak-anak. Dalam cerita ini menggambarkan tentang kekerasan yang terjadi pada anak yang dilakukan oleh orang dewasa yang berada dekat dengan lingkungan anak, yaitu orang tua.Â
Tindakan kekerasan ini terjadi karena si anak tidak mematuhi aturan yang telah ditentukan oleh orang tuanya. Sehingga terjadilah tindak kekerasan ini. Selanjutnya, pada akhir cerita dijelaskan bagaimana cara menghadapi kekerasan fisik yang dapat terjadi pada anak.Â
Dengan begitu, kegiatan edukasi yang telah dilaksanakan diharapkan mampu memberikan pengetahuan terhadap anak perempuan dalam menghadapi kekerasan, baik dalam bentuk fisik maupun verbal yang dapat terjadi di lingkungan sekitarnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 46: Dr. Welsi Damayanti, M.Pd.
Thryas Prameswara (1900609), Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Pendidikan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H