Mohon tunggu...
Theresia Putri Maharani
Theresia Putri Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kehadiran AI dan Nasib Jurnalis Masa Depan

16 Oktober 2023   21:28 Diperbarui: 16 Oktober 2023   22:01 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Presenter AI TV One bernama Sasya (Youtube tvOneNews)

Namun, perspektif lain datang dalam menilai kehadiran AI di dunia jurnalisme. Melalui siaran pers yang dilakukan oleh Nezar Patria selaku Wamenkominfo, AI merupakan peluang bagi jurnalis dalam pengembangan produksi berita.   

"Ke depan industri jurnalisme harus berani terbuka dan mengadopsi teknologi AI. Tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi pelaku industri namun meningkatkan nilai rekan-rekan jurnalisme dan media," ungkap Nezar Patria di Bandung (Selasa, 22/08/2023).

Di Indonesia penggunaan AI mulai terlihat ketika media televisi swasta yaitu TV One menggunakan AI dalam pemberitaan di televisi. Mengutip berita dari Viva.co.id TV One merupakan TV pertama di Indonesia dan ASEAN bahkan kedua di dunia yang memperkenalkan penggunaan presenter AI.

Taufan Eko Nugroho, sebagai CEO TV One mengatakan bahwa AI yang digunakan masih dibantu oleh jurnalis.

"Apakah si jurnalis mencari-materi dari AI? Kami anjurkan karena ini cepet validasi data dan sebagainya. Tapi tetap yang merangkum kata-kata yang dibacakan presenter ini buatan manusia," ungkap Taufan.

Fenomena tersebut berhasil mencuri perhatian publik dengan kehadiran presenter AI di TV One. Berbagai komentar datang dari netizen melalui Youtube TV One dengan berbagai perspektif yang ada. Beberapa komentar mengatakan kehadiran AI ini menjadi ancaman bagi jurnalis di masa depan. Kekhawatiran tersebut tidak hanya muncul dari seorang jurnalis tetapi masyarakat merasakan hal yang sama yaitu takut jika TV One melakukan pemutusan hubungan karyawan karena dominasi AI yang bekerja.

Gambar 2. Komentar netizen terhadap presenter AI (Youtube tvOneNews) 
Gambar 2. Komentar netizen terhadap presenter AI (Youtube tvOneNews) 

Melalui berbagai statement yang ada, hal tersebut mampu menimbulkan kebingungan bagi jurnalis. Apakah betul peran jurnalis masih diperlukan meskipun adanya AI? Kita tidak pernah mengetahui masa depan teknologi apa lagi yang hadir dan mampu mengembangkan AI jauh lebih canggih daripada sebelumnya.

Namun, kembali lagi bahwa AI pada dasarnya masih belum bisa menyamai aktivitas yang dilakukan oleh manusia. AI tidak mempunyai etika dalam menulis atau melakukan kegiatan jurnalistik. Maka dari itu, jurnalis manusia merupakan seorang supir dalam mengendalikan AI sehingga kesalahan-kesalahan yang dihadirkan di AI mampu diminalisir oleh manusia.

Selain itu, kegiatan jurnalistik yang tidak mampu dilakukan oleh AI adalah terjun ke lapangan. Jurnalis identik dengan proses pelaksanaa wawancara dengan narasumber, maka hal ini tidak mungkin dilakukan oleh seorang AI.

Jurnalis masih mempunyai kesempatan meskipun AI semakin mendominasi dalam bidang jurnalisme. Jurnalis dan AI berkolaborasi untuk menciptakan berita yang cepat, lengkap, kreatif, dan imanjinatif. Akan tetapi penggunaan AI memang perlu dibatasi untuk semua berita sehingga tidak semua kategori diproduksi menggunakan bantuan AI. Bias yang terjadi di AI masih sering dirasakan oleh berbagai pihak, maka untuk menghindari informasi bias disarankan untuk memberikan batasan dalam memproduksi berita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun