Mohon tunggu...
threemayriantoni
threemayriantoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Main bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Negatif Radiasi Radioaktif Bagi Pasien Dan Bagi Petugas Radiografer

8 Januari 2025   17:32 Diperbarui: 8 Januari 2025   17:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Radiasi radioaktif telah menjadi bagian penting dalam dunia medis, terutama dalam diagnosis dan terapi berbagai penyakit, termasuk kanker. Namun, di balik manfaatnya yang signifikan, radiasi ini juga membawa potensi risiko kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Baik pasien yang menjalani prosedur radiologi maupun petugas radiografer yang bekerja dengan radiasi memiliki risiko tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengaruh negatif radiasi radioaktif, efek jangka pendek dan jangka panjang, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut.

Pengertian Radiasi Radioaktif

Radiasi radioaktif adalah energi yang dipancarkan oleh bahan radioaktif saat mengalami peluruhan. Dalam konteks medis, radiasi ini digunakan dalam berbagai prosedur, seperti radiografi, terapi radiasi, dan prosedur diagnostik lainnya. Meskipun teknologi ini membantu dalam diagnosis dan pengobatan, penting untuk memahami dampak negatif yang dapat ditimbulkan.

Pengaruh Negatif bagi Pasien

Pasien yang menjalani prosedur radiasi sering kali mengalami efek samping jangka pendek. Salah satu yang paling umum adalah mual dan muntah, terutama setelah menerima terapi radiasi. Kelelahan juga menjadi keluhan umum, di mana banyak pasien merasa lelah setelah menjalani prosedur. Selain itu, iritasi kulit dapat terjadi, menyebabkan kemerahan dan rasa tidak nyaman pada area yang terpapar radiasi.

  • Efek Samping Jangka Panjang

Namun, efek negatif radiasi tidak berhenti di sini. Dalam jangka panjang, paparan radiasi berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius. Salah satu yang paling ditakuti adalah risiko kanker sekunder. Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menerima terapi radiasi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan kanker di kemudian hari, terutama jika area tubuh yang terpapar adalah area sensitif. Selain itu, radiasi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan ginjal, yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi organ jangka panjang. Selanjutnya, paparan radiasi juga dapat mempengaruhi kesehatan genetik. Ada kemungkinan bahwa radiasi dapat menyebabkan mutasi genetik, yang dapat berdampak pada generasi berikutnya. Hal ini menambah lapisan kompleksitas dalam memahami dampak radiasi terhadap pasien.

Pengaruh Negatif bagi Petugas Radiografer

Petugas radiografer, yang bertanggung jawab untuk melakukan prosedur radiologi, juga menghadapi risiko kesehatan yang signifikan. Paparan radiasi dapat mempengaruhi kesehatan mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  • Risiko Kesehatan Jangka Pendek

Dalam jangka pendek, petugas radiografer dapat mengalami efek samping seperti kelelahan fisik dan mental. Jam kerja yang panjang serta stres yang dihadapi dalam menjalankan prosedur dapat menyebabkan kelelahan yang mempengaruhi kinerja mereka. Selain itu, meskipun menggunakan alat pelindung, mereka tetap berisiko terpapar radiasi, yang dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala atau mual.

  • Risiko Kesehatan Jangka Panjang

Paparan radiasi jangka panjang menimbulkan risiko yang lebih serius. Penelitian menunjukkan bahwa petugas radiografer yang terpapar radiasi secara rutin memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan kanker, terutama kanker payudara dan kanker tiroid. Selain itu, paparan radiasi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara paparan radiasi dan peningkatan risiko penyakit jantung, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup petugas radiografer. Masalah reproduksi juga menjadi perhatian. Paparan radiasi dapat mempengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tambahan bagi petugas yang berencana untuk memiliki anak di masa depan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun