Mohon tunggu...
Thoyyib Hasonangan
Thoyyib Hasonangan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wordsmith | Mahasiswa IT

One day I will find the right words, and they will be simple.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pisang Goreng

1 September 2023   06:58 Diperbarui: 1 September 2023   07:24 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pisang goreng di pagi yang gelisah,
Marah menggelayut, hujan belum reda.
Tunggu derasnya rintik yang tak kunjung datang,
Hati berdesir, resah menggelayut dalam angan.

Pagiku dicat dengan warna kesal,
Namun di dapur, sang ibu menyambut tawa.
Pisang terselip di genggaman tangannya,
Minyak panas menyambut dalam pelukan.

Ayahku tergesa, kesal terlambat bekerja,
Wajahnya merefleksikan hiruk-pikuk kehidupan.
Adikku tersenyum, tak perlu ke sekolah,
Hari ini adalah hari tanpa beban, tanpa kata.

Hujan masih enggan menghentak tanah,
Namun aroma pisang mengusir duka dalam hati.
Ibu datang dengan senyuman penuh cinta,
Pisang gorengnya mencairkan semua getir yang mengunci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun