Mohon tunggu...
Thoyibatul Aita
Thoyibatul Aita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Perlindungan terhadap Penyakit Campak: Analisis dan Strategi Peningkatan Imunisasi di Indosesia (2020-2022)

10 Oktober 2023   11:53 Diperbarui: 10 Oktober 2023   15:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Mohamed Hassan dari Pixabay 

Pendahuluan
Imunisasi campak adalah salah satu komponen penting dalam upaya pencegahan penyakit menular, terutama pada anak-anak. Mencapai cakupan imunisasi campak yang optimal sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok dan menghentikan penyebaran campak, penyakit yang dapat berakibat fatal. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa tingkat cakupan imunisasi campak di Indonesia bervariasi signifikan antar provinsi, dengan beberapa provinsi mencatat tingkat cakupan yang rendah. Laporan ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi tingkat cakupan imunisasi campak selama periode 2020-2022, mengidentifikasi tantangan kunci, dan memberikan saran serta strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi campak di masa mendatang. Diolah dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional/Susenas, BPS

Table Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Campak (2020-2022)
Table Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Campak (2020-2022)

Analisis Data

Selama periode 2020-2022, tingkat cakupan imunisasi campak di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, meskipun dengan variasi yang mencolok antar provinsi. Tingkat cakupan nasional meningkat dari 67,89% pada tahun 2020 menjadi 70,36% pada tahun 2022. Meskipun terjadi peningkatan, masih ada tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai cakupan yang lebih tinggi dan merata di seluruh negeri.

Disparitas Regional

Salah satu tantangan utama dalam meningkatkan cakupan imunisasi campak adalah perbedaan yang signifikan antara provinsi-provinsi di Indonesia. Sementara Papua, Aceh, dan Sumatera Utara memiliki tingkat cakupan yang lebih rendah, provinsi seperti Bali, DI Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur memiliki tingkat cakupan yang tertinggi. Disparitas ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan dalam infrastruktur kesehatan, tingkat pendidikan, dan aksesibilitas layanan kesehatan.

Kesadaran dan Pendidikan

Tingkat kesadaran dan pemahaman orang tua tentang pentingnya imunisasi campak sangat memengaruhi keputusan mereka untuk mengimunisasi anak-anak. Pendidikan dan informasi yang akurat tentang manfaat imunisasi campak perlu ditingkatkan untuk mengatasi kesalahpahaman dan keraguan terhadap vaksin. Diperlukan kampanye edukasi yang luas dan berkelanjutan untuk memberikan informasi yang akurat kepada orang tua tentang manfaat vaksinasi campak dalam mencegah penyakit dan melindungi anak-anak.

Akses Layanan Kesehatan

Akses terbatas ke layanan kesehatan, termasuk vaksinasi campak, merupakan masalah serius di beberapa daerah Indonesia. Wilayah-wilayah terpencil atau terisolasi mungkin memiliki akses yang terbatas ke fasilitas kesehatan, yang menjadi hambatan signifikan dalam upaya meningkatkan tingkat cakupan imunisasi campak. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan akses ke layanan vaksinasi, termasuk dengan mendirikan pos imunisasi mobile atau klinik keliling di wilayah-wilayah terpencil.

Rekomendasi dan Strategi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun