Mohon tunggu...
Thoyibah Ilmiah
Thoyibah Ilmiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah

Sebagai seorang Mahasiswa saya tertarik untuk menulis artikel. Di sini, saya akan membagikan artikel-artikel yang berkaitan dengan Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keajaiban Keutuhan Al-Qur'an, Sejarah Pelestariannya

5 November 2024   11:06 Diperbarui: 5 November 2024   11:07 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : pinterest.com/sothebys/

Al-Qur'an merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah swt kepada nabi Muhammad saw sejak tahun 610 M. Namun,  bagaimana bisa Al-Qur'an tetap utuh dan terjaga hingga sekarang? Pasti penasaran kan keajaiban dibalik keutuhan Al-Qur'an? Simak penjelasan berikut ini  supaya jadi tahu dan paham.

Sejarah Penulisan Al-Quran

Penulisan Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw menerima wahyu melalui malaikat Jibril beliau membacakannya di depan para sahabat. Sahabat yang pandai menulis seperti Zaid bin Tsabit diutus Rasulullah untuk menulis setiap wahyu. 

Wahyu yang disampaikan Rasulullah ditulis pada beberapa media seperti, daun, kulit, tulang dan pelepah kurma. Ubay bin Ka'ab juga merupakan sahabat yang dipercaya Rasulullah saw untuk menulis wahyu. Selain dilakukan penulisan wahyu ternyata para sahabat juga menghafalkannya dan benar-benar menanamkannya didalam hati.

 Para sahabat benar-benar mendengarkan dengan seksama. Dalam menghafal mereka juga memanfaatkan ayat-ayat Al-Qur'an yang sudah ditulis untuk membantu mereka menghafal dengan baik. Kemudian para sahabat saling mengajarkan ayat-ayat Al-Qur'an dan menyebarkannya.

Setelah Rasulullah saw wafat, umat islam merasa kehilangan sosok pemimpin dan merasa kewajiban beragama hanya berlaku selama Rasulullah hidup. Selain itu, umat islam terpecah belah dan banyak penyimpangan yang terjadi. 

Abu Bakar sebagai khalifah pada masa itu pun melakukan perang bersama para sahabat untuk menumpas dan menyatukan kembali umat islam. Banyak pertumpahan darah terjadi terutama pada perang yamamah yang membuat beberapa penghafal Al-Qur'an wafat.

 Hal tersebut membuat kekhawatiran Umar bin Khattab akan kelestarian wahyu Allah. Umar bin Khattab dengan ketajaman pemikirannya mengusulkan untuk dilakukan pembukuan Al-Qur'an.

Awalnya Abu Bakar dan Zaid bin Tsabit menolak karena Rasulullah tidak pernah memerintahkan hal tersebut sebelumnya. Namun, Umar berhasil meyakinkan Abu bakar untuk melakukan pembukuan wahyu yang terima dari Allah swt. Al-Qur'an kemudian dibukukan. 

Pembukuan Al-Qur'an dipimpin oleh sahabat Zaid bin Tsabit, seorang sahabat yang memiliki hafalan yang kuat dan ahli menulis, untuk memimpin pengumpulan dan pembukuan Al-Qur'an. Beberapa sahabat lain yang mutqin juga membantu dalam pembukuan Al-Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun