Ibu, namaku terselip di ujung lidahmu,
terus kau cari di sela-sela ingatan yang rapuh,
ada wajah-wajah yang melintas, tapi buram,
dan aku tahu, kau berusaha keras mengingat.
Di matamu ada lautan ragu,
kata-kata yang dulu mengalir kini tersekat,
seperti benang kusut yang tak lagi mudah terurai.
Namun, setiap tatapmu masih penuh cinta.
Tak perlu kau sebut namaku, Ibu,
karena dalam diam, aku tahu,
di hatimu, aku tetap ada,
seperti dulu, tanpa perlu kata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI