dibutuhkan dalam suatu pekerjaan atau situasi apapun, ada kecenderungan muncul rasa bangga yang bisa berubah menjadi kesombongan. Kita merasa penting dan superior, seolah-olah tanpa kita, segalanya tidak akan berjalan dengan baik. Padahal, perasaan ini bisa menjauhkan kita dari sikap rendah hati dan membuat kita lupa bahwa semua yang kita miliki adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
Seringkali, ketika kita merasaLebih bijaksana jika kita mengganti rasa dibutuhkan dengan perasaan bahwa kita diberi kesempatan. Merasalah bahwa setiap tugas, tanggung jawab, atau peran yang kita jalani adalah sebuah kesempatan yang diberikan kepada kita, yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Ini bukan tentang seberapa penting kita, tapi seberapa besar kita bersyukur atas setiap kesempatan yang ada.
Dengan merasa diberi kesempatan, kita akan lebih sering bersyukur dan menghargai setiap momen. Rasa syukur ini akan memunculkan keikhlasan dalam bekerja, dan kegiatan lainnya. Akhirnya, kualitas pekerjaan atau tindakan kita akan lebih baik. Kita tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses dan niat yang tulus di balik setiap langkah yang kita ambil.
Ingatlah bahwa tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama. Apa yang kita miliki saat ini bisa jadi adalah impian bagi orang lain. Dengan bersikap rendah hati dan penuh syukur, kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih damai dan bermakna, serta terus menginspirasi orang lain untuk melihat setiap kesempatan sebagai anugerah yang patut disyukuri.
"Jangan Merasa Dibutuhkan, Tapi Merasalah Diberi Kesempatan" (H.Hariyono Ichsan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H