Mohon tunggu...
Thoyib Abdullah
Thoyib Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - Ecommerce - Freelance Writer and Teacher - Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris

The deeper I see, the more I understand the feeling -------- Ecommerce Enthusiast, Freelance Writer and Teacher, Postgraduate Student of English Education, Pendamping Proses Produk Halal (Certified Halal Product Process Assistant)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayap-sayap Patah Terus Terbang

30 Januari 2024   15:52 Diperbarui: 30 Januari 2024   15:53 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar sayap patah (sumber:freepik.com)

Di langit biru, sayap-sayap terbentang,
Mimpi memancar, di mataku terpaut.
Namun, dalam penerbangan yang tak terbatas,
Sayap-sayapku patah, angan pun terhenti.

Melintas awan, mencari bintang gemintang,
Meraih mimpi, yang tiada henti berdentang.
Namun, seribu batas terhampar di depan,
Sayapku patah, mengejarnya terasa terlalu panjang.

Berkilau cahaya di ufuk yang jauh,
Mimpi-mimpi terpampang, bertabur warna indah.
Namun, kenyataan datang tanpa aba-aba,
Sayap-sayap patah, meraihnya pun terasa berat.

Setiap langkah terasa penuh liku,
Di jalan menuju bintang yang kian redup.
Namun, di setiap langkah ada kekuatan,
Meski sayap patah, mimpi tetap dalam pandangan.

Terbanglah hati, walau sayap terluka,
Kecewa dan sakit, tapi takkan menyerah.
Meraih mimpi, meski jalannya berliku,
Ketabahan di hati, bakal memandu langkah.

Sayap-sayap patah tak menyurutkan semangat,
Mimpi tetap bersinar di tengah kegelapan.
Teruslah terbang, walaupun tak secepat awal,
Meraih mimpi, impian kan nyata di ujung perjalanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun