Mohon tunggu...
thox suprapto
thox suprapto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

berharap pada kehidupan bersama lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rindu Pemimpin Bukan Penguasa

22 Oktober 2012   06:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat ibu hamil,kandungannya sudah melebihi Sembilan bulan. Seperti ini penantian rakyat yang merindukan lahirnya pemimpin, bukan munculnya penguasa. Fenomena Jokowi ibarat saluran peranakan lahirnya berbagai keinginan rakyat. Sesungguhnya yang diharap rakyat sederhana, hidup tenteram,perlakuan keadilan yang merata , penegakan hukum yang tidak pandang bulu, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang terjangkau biayanya dan kesempatan berusaha di bidang ekonomi maupun kesempatan untuk mendapat penghasilan bagi keluarga. Dan yang terpenting tidak ada korupsi, pungli dan konco-konconya.

Pertumbuhan ekonomi makro tidak ada manfaatnya bila yang menikmati Cuma sekelompok orang saja, jadi jangan cepat bangga ketika berkuasa, saat hitungan ekonomi mengatakan ada pertumbuhan. Tapi tengoklah masih seberapa banyak rakyat yang tidak mampu beli beras. Kemiskinan dan pengangguran tumbuh terus.

Disisi hukum seorang pemimpin haruslah semangkin mampu meningkatkan kualitas penegakan hukum, semua permainan hukum yang berlangsung selama ini sesungguhnya rakyat sudah tahu, kemana arahnya, haruskah hal demikian berlangsung terus?

Kita rindu pemimpin yang rela “lapar” ketika masih ada rakyatnya yang kelaparan. Dan muak dengan penguasa yang mengutamakan membesarkan perutnya dulu,masa bodoh dengan kemiskinan.

Dah sering rakyat “dipaksa” memilih orang-orang yang tak punya jiwa pemimpin dalam pemilu. Karena tidak ada pilihan lain. Memilih wakil rakyat yang sesungguhnya tak pernah mewakili rakyat, Cuma mewakili kepentingan diri dan golongan.semoga aja langit masih berbaik hati menurunkan pemimpin yang bener-bener berjiwa pemimpin. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun