Aku ingin berpuisi.
Banyak hilang dan terulang.
Aku ingin berpuisi.
Ceritakan risalah tak sampai.
Tentang malam yang berbeda.
Lebih banyak sepi mendahului.
Bahkan hujan kian tenang dengan tangisan.
Tak bisa berkata karena yang di sana bahagia.
Aku ingin berpuisi.
Ukir kabut dengan nama.
Seseorang dalam diam dan riang.
Aku ingin brpuisi.
Sampai hujan berhenti.
Tinggalkan malam menjuntai dengan kisahnya.
Saat nanti saudara mentari bertamu.
Katakan rinduku menetap.
Seperti embun dalam riak-riak padi.
Sekarang pesanku berpuisi.
Seperti yang aku mau.
Untukmu. .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H